• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

MADGIRL!


Aku udah pernah cerita apa belum sih, soal cita-cita? Pastinya udah sih ya. Sering malah. Hihihi. Kalau ditanya cita-citaku pengen jadi apa, dari kecil aku selalu jawab "Mau jadi penyanyi." Sampai sekarang pun masih. Kalau aku punya kesempatan untuk menyanyi dan dibayar, tentu aku akan menjalaninya dengan penuh suka cita lah. Makanya sungguh tidak aneh kalau aku mempertimbangkan pekerjaan sebagai pemandu karaoke. Karena yha kerjanya nyanyi beberapa jam, dapet duitnya lebih banyak dibanding nulis seharian. (((hoiiii)))

Sayangnya hidup memaksaku untuk gagal dan belajar menerima kenyataan. Mau jadi penyanyi, bahkan sekadar biduan dangdut di hajatan sekalipun, ternyata enggak mudah. Ya mungkin jujur aja dalam hal ini aku belum pernah yang serius banget ngejar gitu sih. Paling ikut lomba beberapa kali sama bikin video youtube. Jadi kalau dibilang gagal ya sebenernya enggak juga. Karena aku belum pernah benar-benar mencoba. Entahlah, mafren. Banyak hal yang bikin aku nggak yang fokus banget ngejar karir di dunia musik. Banyak hal. Keterbatasan bakat salah satunya. Wkwkwkwk.

Oke, anggap saja menjadi penyanyi bukan lagi pekerjaan impian, cuma hobi sampingan aja. Trus apa sih sebenernya kerjaan yang paling aku suka?

Mungkin aku udah sering, terlalu sering mengulang-ulang cerita suksesku ketika jualan baju. Post power syndrome banget iya sih. Tapi ya gimana. Kenyataannya aku suka banget menjalani peran itu. Aku kangen banget jualan baju. Aku kangen banget bantu pembeli milih outfit yang cocok buat mereka dan bikin mereka menjadi lebih bahagia dan percaya diri. Aku kangen semuanyaaaa.

Aku emang punya passion di bidang fashion sejak lama. Mungkin sih gara-gara pas remaja terlalu terpengaruh sama film-film kayak The Devil Wears Prada, Confession of A Shopaholic, dan Sex and The City. Atau pengaruh-pengaruh lain yang mungkin aku sendiri nggak sadar masuk ke otak bawah sadarku. Di samping sejak kecil emang aku ngebantuin ibuku jualan baju. Tapi itu lain hal.

Ibuku sendiri selalu bilang seleraku buruk. Ketika mungkin sebenarnya cuma beda aja dan beliau nggak paham. Buat ibuku modis itu ya anggun, basic, elegan, dan semacamnya. Sementara aku lebih suka gaya alternatif. Kalau dideskripsikan mungkin gambarannya kayak e-girl zaman sekarang gitu lah.

Itupun aku masih terkendala lagi banyak hal. Misalnya, nggak punya duit buat beli bajunya. Hahahahaha. Nggak usah diceritain juga kali ya, bagian ini, -,-

Singkat cerita, aku punya ketertarikan yang sangat kuat di bidang fashion. Kalau sekarang aku masih boleh punya cita-cita, aku pengen berkecimpung di industri fashion entah bagaimana caranya. Jadi model, udah nggak mungkin. Mimpi aja. Jadi desainer, pengen banget sih astaga, tapi aku kan nggak bisa menggambar. Paling pol mentok bikin-bikin desain kaos sendiri. Huvt.

Jualan baju, yha aku suka dan mau banget lah. Nggak ada perasaan yang lebih indah dibanding melihat pembeli wajahnya berbinar-binar, merasa cantik karena pakai baju yang memaksimalkan kecantikan alaminya. Atau aku pengen juga jadi stylist atau professional shopper gitu, hihhh. I wiiiish.

Karena sekarang aku lagi belum bisa jualan lagi ya aku sabar aja. Paling pol jualan kaos. Hehehe. Dulu aku masih sempet-sempetin jualan kaos pakai bikin OOTD set. Menyalurkan sedikit hasrat mendandani orang lah. Sekarang udah nggak lagi sih.

Kemudian, kemarin aku dapet job nulis tentang fashion. Astaga, cuma gitu aja aku udah seneng banget. Hemm. Did you hear that? That was my heart, falling in love.

Kebetulan temanya tentang desainer lokal Indonesia. Sialnya, selama ini aku malah nggak ngikutin perkembangan fashion dalam negeri karena aku pikir boring aja gitu nggak menarik. Ternyata oh ternyata, aku ketinggalan banyaaaaaak. Desainer-desainer Indonesia banyak yang gayanya asyik. Sepanjang riset jantungku berdebar-debar. Rasanya mirip banget kayak kalau lagi jatuh cinta sama cowok. Eh, enggak ding, malah lebih parah deg-degannya. Antara mau nangis haru sama pengen pingsan. Saat itulah aku tahu, ibarat ikan, maka fashion itu airku.

Aku nggak tahu ke depannya hidup mau bawa aku ke mana. Kemarin-kemarin aku sempet agak fokus ke musik, ternyata enggak membawaku ke mana-mana. Hahahaha. Dan musik nggak bikin aku berdebar sampai segitunya sih. Lebih parah fashion lah asli, parah banget mau nangis.

Tentu saja aku masih punya banyak keinginan. Masih aku simpen dulu. Sambil aku melihat dari kejauhan. Aku nggak peduli sekalipun ibuku selalu bilang seleraku jelek. Buktinya aku bisa membahagiakan banyak orang yang beli bajuku dulu. Yang penting aku mau kerja di bidang ini, entah gimanapun jalannya. Nulis kolom tentang fashion kayak Carrie Bradshaw juga aku mau banget mau banget mau banget.

Dengan nulis ini, aku semacam meyakinkan diriku sendiri kalau memang ini yang aku mau. Dan aku udah berada di jalan yang benar selama ini. Aku nggak kesasar.

Semoga wabah-wabahan segera berakhir, dan aku cepet kerja di bidang yang aku suka. Dan cepet kaya raya. Amin. Hihihihi.

I love you, me. :*
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Foto profil yang akhirnya dipakai. Lol

Omg!
Akhirnya aku ngeblog lagi. Waaaaw.
Nggak usah seneng dulu! << ngomong sama diri sendiri. Karena sebenernya postingan ini tak lain dan tak bukan hanyalah upaya untuk menunda-nunda pekerjaan. Ngahahaha.

Jarang ngeblog kalau dulu alesannya males, nggak ada waktu, sibuk, dan lain sebagainya. Sekarang sebenernya aku nggak sibuk sama sekali. Jauh lebih nggak sibuk dibanding dulu saat aku nggak sibuk.

Kalau dulu rate kebergunaanku di muka bumi ini ada di angka 0, maka sekarang udah minus. Itupun minusnya banyak.

Singkat cerita, karena saking nggak sibuknya, akhirnya aku jadi nggak punya kegiatan dong. Karena nggak punya kegiatan ya akhirnya aku nggak punya bahan buat diceritain, gitu lho. But damn! I miss blogging.

Kabar baiknya, status ketidakbergunaanku itu tidak bertahan lama. Selama periode tidak berguna, aku sibuk nyari kerjaan ke sana ke mari. Masuk-masukin lamaran, kirim-kirim CV, nyari-nyari job freelance, dan banyak deh. Mulai dari jadi waitress, penjaga kantin, sampai kerja di karaoke. Pokoknya semuanya aku coba dan kerjaan apapun akan aku ambil. Jadi kalau ada yang sampai hati berkata "Yha usaha dong!" rasanya sungguh ingin kupancal ndasnya.

Semua usaha itu tentu saja tidak banyak menghasilkan, kecuali sekumpulan harapan palsu. Enggak apa-apa sih. Udah biasa kalau cuma dikecewakan sih.

Nah, akhirnya, sesuai hukum probabilitas, dari berjuta-juta kegagalan, pastilah ada yang nyantol juga. Singkat cerita aku dapet job menulis lagi. Yaaaayyyyy!!! Kali ini buat klien luar negeri jadi in enggres tapi ya bayarannya juga mashook banget kok. Aku juga suka karena 'agent'nya (idk how else to call her) sangat baik dan profesional. Sa suka bekerja bersama rang-orang profesional tuh. Komunikasinya jelas, efektif, nggak khawatir untuk ngasih kritik dan masukan, dan yang jelas nggak perlu pakai drama.

Kemudian, paymentnya kan harus pakai PayPal. Nha akutu belum punya akun akutu. Jadi sebelumnya aku bikin dulu kan. Karena buru-buru, tak sempatlah aku mengupload foto profil. Aku mikirnya, "Ntar aja lah, gempil." Hahahaha.

Yang ternyata ... tidak gempil sama sekali.

Tadi berhubung rasanya lagi pengen menunda-nunda pekerjaan, aku masuk ke akun paypalku dengan maksud dan tujuan untuk mengganti foto profil. Aku pikir bakal gampang dong, ya kan? Biasanya juga pasti ada di menu profil atau setting. Kan?

Tentu saja tidak ada.

Kucari dan selalu kucari, tetep nggak ketemu. T___T

Berhubung aku adalah anak yang tumbuh dewasa di era internet, aku tak kehabisan akal. Langsung kuketik di google search bar "Cara Mengganti Foto Profil di Paypal." Ketemu hasilnya, Google tidak pernah mengecewakan. Sayangnya, itu adalah artikel dari tahun 2015.

Yap! Betul! sudah lima tahun kadaluarsa. Dan tentu saja udah nggak berguna lagi lah, orang tampilan PayPalnya aja udah ganti. Heuuuuft.

Setelah menghabiskan beberapa puluh menit di google dan halaman komunitas, disela main sama para kucing, akhirnya aku tercerahkan. Oleh artikel tutorial? Tidak sama sekali. Melainkan oleh kecerdasan dan keberuntunganku sendiri.

Singkat cerita, aku iseng masuk ke halaman PayPal dot Me. Bukan PayPal dot com. Aku masih muter-muter di situ sampai aku akhirnya menyadari bahwa di sudut kanan atas ada menu MyPayPalMe atau apalah lengkapnya, lupa aku males cek. Intinya kayak halaman profil kita itu.

Nah, di situuuuu, di situuuuu akhirnya aku menemukan menu 'manage profil' dan bisa mengganti foto profilku semudah mengganti foto profil di platform social media lain.

Luar biasa sekali bukan, pengalamanku hari ini?

Tapi oh, kerumitan foto profil ini tidak berakhir sampai di situ saja mylof, karena habis itu aku terlalu repot memilih foto mana yang akan aku pakai. Akutu baru sadar kalau ternyata aku enggak punya foto profesyenel gitu lho. Yang layak dipasang di cover buku bagian Tentang Penulis atau biasanya ditaruh di pamflet acara buat para pembicara itu lhooo. Aku nggak punya satupun. Foto-fotoku cuma ada dua macem: kalau nggak alay kayak orang gila ya telanjang. Hahahahaha.

Syukurlah, setelah bolak balik keluar masuk folder, akhirnya aku tercerahkan dengan adanya foto ini. Yang tetap nampak imut menggemaskan, cukup sopan, dan terlihat terpelajar. Wkwkwkwk.

Udah ah.
Btw, this is fun!
Dan aku baru nyadar dari kemarin aku stress pengen berkeluh kesah tapi malu kalau dibaca orang. Kan tinggal aku tulis di sini aja ya. Nggak ada yang peduli ini. Heuheuheu.

Kayaknya besok-besok kalau seluruh dunia udah kembali sehat, aku bakal ngapeh-ngapeh cantik sembari berghibah ngeblog.

Oke byee!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Aenean sollicitudin, lorem quis bibendum auctor, nisi elit conseat ipsum, nec sagittis sem nibh id elit. Duis sed odio sit amei.

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Categories

recent posts

Sponsor

Facebook

Blog Archive

  • Juni 2021 (2)
  • Mei 2021 (3)
  • Agustus 2020 (1)
  • Mei 2020 (1)
  • Maret 2020 (2)
  • Juni 2019 (2)
  • Maret 2019 (1)
  • Februari 2019 (2)
  • Januari 2019 (15)
  • Februari 2018 (1)
  • Januari 2018 (1)
  • Oktober 2017 (1)
  • September 2017 (1)
  • Agustus 2017 (4)
  • Juli 2017 (2)
  • Juni 2017 (3)
  • Mei 2017 (1)
  • April 2017 (2)
  • Maret 2017 (8)
  • Februari 2017 (10)
  • Januari 2017 (3)
  • Desember 2016 (6)
  • Oktober 2016 (4)
  • September 2016 (6)
  • Agustus 2016 (5)
  • Juli 2016 (3)
  • Juni 2016 (8)
  • April 2016 (1)
  • Maret 2016 (6)
  • Oktober 2012 (1)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

  • Semakin Sedih, Aku Justru Semakin Lucu
  • Cerita Anak Kos Jilid I
  • Oh, shoot! I don’t remember what I forgot!

Yang Nulis

Isthar Pelle
Lihat profil lengkapku

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates