• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

MADGIRL!




I always love sneakers. They’re comfortable, and went good with almost everything. But still, as a secret agent of Pembela Pengiritan Garis Miring, I will never buy a pair of new sneakers unless my old sneakers are already broke and no longer wearable, or, I got a chance to buy them in the cheapest price.
Last week, when me and Ibing wandering around the city. We found a store that sell foot wear in a big, big, big, SALE! We stop by to take a look and found this lovely couple for only IDR 50k. So yeah, it’s 25k only for each pair.

Of course, I know in an instant that I can’t wear the shoes just the way they are. They’re look too old, too outdated, and not cool at all. So I started to think any ideas to do with this pair of shoes and I found a bunch of ideas including painting and dye them up. I still can’t decide, until on the beach, when I was playing with sand and seashells. I put shells on the shoe and I found them pretty good. I also found the shell have the same color theme with the shoe. They’re white with a bit brown right? That’s why I decided to collect more shells and bring them home.

If you wanna make your own shell sneakers, you will need:
1.       Sneakers
2.       Shells
3.       Hot glue
4.       Glue gun (if you have)

Me, I don’t have a glue gun so I just heat the glue up with some help of lighter and candle. And it works pretty well. I use the hot glue because Ibing told me it will work best with shell and the fabric of the shoe, but, if you have a better idea about the right type of the glue, go ahead and please tell me.
Put the shell one by one on the shoe. Make sure it stick strong enough you’ll not worry to wear it for a run. And also, you have to pay attention to the shape and size of the shell. Decorate your shoes as you wish.
It doesn’t take a long time. Maybe just an hour or two (I don’t count my time), and after I finish, here they are. My sneakers are already brand new and not so boring anymore. 






I love sneakers, and I love this one so much. If you make your own, please let me know by leaving link on comment section below.
Thank you so much for reading! See you in the next project!

Love,
Madgirl
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar



Pertanyaan: kenapa kok bagi yang tidak merayakan? Karena kalau bagi yang merayakan pasti sudah jelas dong acaranya ngapain aja. Kumpul sama keluarga, maaf-maafan, posting foto OOTD Eid Mubarak, posting foto makanan, halal bi halal, dan sebagainya kan?
Well, aku tau sih, rata-rata non muslim di Indonesia pasti tetep punya saudara yang muslim atau seenggaknya tetangga muslim, jadi tetep ikut merayakan lebaran juga. Tapi aku tetep nulis ini, siapa tau ada di antara kalian yang free banget dan sama selonya seperti aku jadi punya buanyak waktu luang selama libur lebaran ini.
Berikut ini aktivitas yang bisa kamu lakukan untuk mengisi libur lebaran versi Madgirl.
1.      Nonton di bioskop.

Lebaran kok malah nonton film? Hehe, iya. Soalnya mumpung bioskopnya sepi dan dijamin bebas antrian deh pokoknya. Apalagi untuk film-film yang lagi ngehits. Tapi aktivitas yang satu ini kayaknya sih cuma berlaku di libur-libur awal lebaran yah. Hari H sampai H+3 gitu. Setelah itu kemungkinan malah bakal rame banget karena rombongan-rombongan keluarga besar yang nonton bareng. Mungkin lho tapi. Aku sih nggak tau soalnya nggak pernah nonton ke bioskop. Kenapa? Karena itu bertentangan dengan prinsip hidup ngirit. :D
2.      Baca buku.

Yang ini cocok buat kamu-kamu yang di hari selain libur tuh sibuuuuuk banget sampai merana karena buku sih beli banyak, cuma masih segelan semua saking nggak sempetnya. Aku aja yang nggak sibuk sama sekali masih banyak banget wishlistnya. Apalagi kalian yang sibuk ya kan? Jadi momen libur panjang seperti ini tentu pas untuk membayar tuntas kekangenan pada aktivitas membaca. Jadi, kamu baca buku apa nih? Cerita ke aku dong!
3.      Bikin prakarya.

I have bunch of DIY projects list to do. Daftarku macem-macem. Mulai dari aksesoris, pakaian, sampai perabot rumah. Nanti aku bakal bikin laporannya (hapasih) satu-satu. Nanti tapi ya, kalau sudah dilaksanakan. Nha, kalian bisa juga tuh bikin karya sendiri. Bisa karya tulis, karya seni, rajutan, atau teknologi sederhana yang bisa bermanfaat buat kehidupan sehari-hari. Kalau sudah, jangan lupa bikin laporannya dan colek-colek aku yahh.
4.      Meningkatkan skill.

Pokoknya, pepatah yang mengatakan “Practice makes perfect,” itu bener banget. Kemampuan kita akan meningkat seiring dengan latihan. Masalahnya, sekali lagi, kaum muda kekinian yang super sibuk sering kekurangan waktu untuk meningkatkan skill. Libur lebaran ini adalah waktu yang pas untuk berlatih. Latihannya bisa macem-macem ya, tergantung kamu mau meningkatkan kemampuanmu ngapain. Bisa desain, fotografi, menulis, menari, dan banyak lagi.
Kamu sendiri ngapain Pelle? Kalau aku jelaaaas, latihan nyanyi dong kak! Kan mumpung tetangga pada mudik semua jadi nggak bakalan ada yang protes kalau aku nyanyi jelek kenceng-kenceng.
5.      Traveling.

Kalau yang ini sih udah nggak usah dipertanyakan lagi. Jelas laaaah. Libur lebaran itu kan liburan terpanjang dalam setahun (bersyukur deh tuh hidup di negara yang mayoritas muslim). Dan untuk traveling, biasanya kita hanya bisa menunggu libur week end yang cuma sehari dua hari itu. Bagi yang bekerja, harus susah payah ijin cuti. Yang sekolah lebih parah, liburnya cuma minggu sama tanggal merah. Bisa sih, jalan-jalan. Cuma tempatnya deket-deket dan itu-itu lagi. Makanya libur lebaran ini pas banget kalau dimanfaatkan buat traveling yang agak jauhan dikit. Yang mau ke luar negeri silakan, yang mau puas-puasin main di negeri sendiri dulu juga silakan. Sebenernya nggak ngaruh jauh-deketnya destinasi. Sekali lagi kukatakan, inti dari traveling adalah perjalanan itu sendiri. Banyak banget kebijakan yang bisa kita petik selama traveling. Dan biasanya, orang yang pulang dari jalan-jalan pasti bawa oleh-oleh berubah. Yang aku lihat dari temen-temen aku sih, perubahan baik ya. Jadi lebih bijak gitu kak. Setidaknya, dengan melihat dunia luar, berdekat-dekatan dengan alam, kita terbebas dari kutukan katak di dalam tempurung. Iya, si katak yang bikin kita merasa udah paling keren dan paling bener sedunia itu.
Itu dia pembaca sekalian, aktivitas yang bisa kamu lakukan untuk mengisi libur lebaran. Kamu punya tambahan ide aktivitas lain yang seru? Bagi-bagi dong di kolom komentar.
Akhir kata, thank you so much for reading and see you in the next post!
Love,
Madgirl
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar



Jadi beberapa waktu yang lalu aku memikirkan ide ini. Eh, sebenernya nggak beberapa waktu yang lalu ding. Udah lamaaa. Idenya adalah bikin blogpost yang mengulas tokoh-tokoh (baik terkenal maupun tidak) yang menurut aku keren dan menginspirasi. Tapi kalian kan tahu aku. Anaknya cuma sibuk berpikir tanpa niat mengeksekusi hasil pikirannya ya kan? Jadilah ide itu teronggok begitu saja di pikiranku. Akhirnya, karena mulai keras terhadap diri sendiri dan memaksa diri juga untuk semakin serius blogging, aku mengeksekusi ide itu. Jadi orang yang hobi berpikir ada untungnya juga ternyata. Begitu niat jalan, idenya sudah tersedia. Hihihi.
Di kesempatan kali ini aku mau cerita soal sahabat aku sendiri nih. Pas banget momennya karena dia baru aja naik level ke jenjang aman pertama di bisnis Oriflame. Ini anak udah aku singgung apa belum ya, di artikel terdahulu? 
Baca juga: Madgirl dan Bisnis Kosmetik 
Baiklah, langsung saja. Namanya Vivo. Lengkapnya Maulidya Oktavio Utami. Ha kok bisa dipanggil Vivo? Nggak tau tuh papanya. Aku pertama kali ketemu sama Vivo ini pas jadi mahasiswa baru. Jadi ceritanya kami sama-sama tersesat di jalan kos pesantren gitu sodarah. Ntar kapan-kapan aku certain soal kos-kosan ini deh.
Pertama ketemu sama Vivo yang aku tangkap adalah anaknya fresh banget. Lucu, energik, pinter, dan nyambuuung abiis. Saking nyambungnya, dia ini tahan ngekos bareng aku selama empat tahun berturut-turut. Bayangkan! Orang lain mana ada yang tahan? Bahkan selama dua tahun terakhir jadi room mate aku. Kalian bayangin aja stressnya sekamar sama aku selama dua tahun. Tapi lucunya, karena aku sama Vivo selama kuliah sama-sama sibuk ngaktivis, jadi kami itu jarang ketemu. Paling ketemunya malem banget di saat semua penghuni kos lain udah merem dan kami juga sudah kengantukan (terlalu ngantuk gitu maksudnya). Walhasil, kami jadi jarang ngobrol. Tapi meskipun jarang ngobrol, kami tetap saling mengerti. #eeaaa
Trus sesuai dengan judul, berikut ini aku mau certain alasan mengapa semua orang butuh sahabat seperti Vivo ya.
1.     Guru Bahasa Indonesia
Jadi Vivo itu profesinya adalah guru SMA gaes. Lha kenapa kok profesi guru jadi penting? Soalnya Vivo itu guru Bahasa Indonesia. Dia selama ini jadi rujukan aku kalau bertanya-tanya soal ejaan atau kata baku dan tidak baku. Jadi misalnya aku lagi nulis, trus bingung yang bener itu kontroversi apa kontraversi, aku akan terlalu males untuk buka KBBI atau EYD. Untunglah aku punya teman seperti Vivo. Kalau lagi deket ya tinggal diteriakin, kalau lagi jauh ya tinggal dismsin. Dan dia selalu jawab dengan cepat. See? Punya teman yang profesinya guru Bahasa Indonesia terbukti membuat hidupku jadi lebih mudah.
2.     Penyabar
Udah jelas kalau ini sih. Kalau dia nggak penyabar, dia nggak akan kuat berlama-lama ngekos bareng aku. Selain bukunya suka kugeratakin sembarangan dan sepanjang waktu dia harus jawabin pertanyaan-pertanyaan aku yang nggak ada habis-habisnya itu, dia juga sabaaar banget aku curhatin. Aku kan dudul, gampang jatuh cinta, gampang patah hati, cepet move on, untuk kemudian jatuh cinta lagi. Kebayang kan, materi curhatannya ada banyak banget. Tapi Vivo tetap sabar mendengarkan. And you know what’s best? Tanpa judging sama sekali. Padahal secara sifat dia kebalikannya aku lohh. Vivo itu orangnya setia. Jarang jatuh cinta, tapi sekalinya jatuh bakal dalem. Dan dia tetap bisa mengerti aku yang hobinya ngelaba ke mana-mana itu. Perfect bukan?
3.     Cair
Maksudnya cair itu, dia sangaat mudah menyesuaikan diri dan beradaptasi. Dengan lingkungan baru, orang baru, dia jenis orang yang easily blend in gitu. Makanya enak diajak berteman. Dia juga bisa selalu pas sebagai teman bicara. Giliran aku curhat, dia akan jadi pendengar yang baik dan ngasih advice seperlunya. Giliran aku ngobrolin musik, dia akan menimpali dengan serunya. Giliran dibutuhkan sebagai teman, dia ada. Giliran aku tidak rewel, dia juga nggak ribut kepo pengen ngurusi hidup orang. Pokoknya dia selalu bisa menempatkan dirinya di posisi yang pas dengan porsi yang pas.
Kemampuannya untuk cepat beradaptasi ini juga berperan sangat penting ketika dia memutuskan terjun ke bisnis baru. Pertama kali kenal Oriflame dia juga sama butanya seperti aku dulu. Tapi dia cepat belajar, dan terus belajar makanya bisa sampai kaya sekarang.
4.     Fokus
Ini adalah sifat yang aku iriin banget dari dia. Kan aku tadi udah bilang ya, sifat kami itu berkebalikan. Tapi itu bukan hanya di soal setia saja. Soal fokus juga. Aku anaknya paling nggak bisa fokus sama satu hal. Sedangkan Vivo, dia bisa fokus ngerjain hanya satu kerjaan, dan nggak kepengen ngelirik hal lain dulu sebelum kerjaannya itu selesai. Contohnya gini, pas itu semester akhir Vivo sibuk skripsian. Aku, seperti kalian semua ketahui, sibuk ke sana ke mari pacaran, main nggak jelas, bersantai-santai, dan ya, ngerjain bisnis Oriflame. Sejak aku join Oriflame tentunya Vivo langsung tak ajakin daftar dooong. Tapi berhubung dia masih fokus sama skripsi, dia dengan tegas menolak. “Ntar dulu Pel, kalau udah sidang.”
Mau aku tawarin tiap hari sampai mulutku berbusa-busa, aku tawarin promo hadiah gratis, diskon, sampai pendaftaran murah, dia nggak tergoda. Fokus skripsi dulu. Dan hasilnya, dia sukses wisuda tepat pada waktunya. Sedangkan aku? Hahahaha. 
Wisuda tepat waktu.

Dan selesai skripsian, Vivo baru menanggapi tawaran-tawaranku. Sambil jadi guru, dia ngerjain bisnis Oriflame. Dan udahannya juga dia malah lebih fokus dibanding aku ngerjain Oriflame-nya. Hahahaha.
5.     Pantang Menyerah
Apa yang terjadi setelah Vivo join Oriflame? Yang terjadi tak lama kemudian adalah aku kumat, bosen, dan memutuskan berhenti begitu saja. Tapi apakah Vivo menyerah? Tentu tidak. Dia tetap semangat ngerjain bisnis Oriflame meskipun bukan hanya aku yang pergi, tapi hampir seluruh tim kami, upline-upline kami berhenti semua. Vivo tetap tegar. Berusaha mempertahankan timnya yang berantakan. Kalau jatuh, dia akan bangun lagi. Dan seterusnya. Udah nggak keitung berapa kali banyaknya. Aku sendiri pada akhirnya join Oriflame lagi. Dan ya, aku join di tim Vivo. 
Tim Vivo

Soal bisnis Oriflame sendiri, aku sempet wawancara kecil-kecilan nih sama Vivo.
Q: Oriflame kan changes lives tuh. Perubahan apa aja yang udah dirasakan sejak join Oriflame?
A: Perubahan financial jelas. Emang niat terkuat Oriflame-an buat nyari uang. Perubahan non materi juga kena banget. Menghandle puluhan orang, ngarahin, jelasin, jaga mood, jaga kepercayaan, dan lain-lain. Bener-bener belajar jadi orang tua dan orang besar.
Q: Pernah merasa lelah nggak sih?
A: Merasa lelah pasti pernah. Penyebabnya biasanya ngerasa kalau usahaku udah maksimal banget tapi nggak berbuah manis, nggak kunjung naik level, anak-anak pada drop padahal udah disupport penuh. Alasan lainnya ditinggal upline. Hihihi. *oke, di sini saya merasa tersindir :v
Q: Terus kenapa tetep fight di sini?
A: Karena dari awal gabung udah yakin banget bisnis ini luar biasa. Semuanya jelas, gamblang, adil, perusahaannya juga bonafit. Dan semuanya mudah asal berjalan sesuai sistem.
Q: Saran buat pejuang impian apa nih?
Sampai tulisan ini diturunkan, Vivo belum jawab dengan alasan masih mikir. Tapi sebenernya Vivo udah sering ngasih saran kok. Aku kan sering nanya. Sarannya, seperti di Kung Fu Panda: rahasianya adalah tidak ada rahasia. Lakukan saja. Terus lakukan.
Q: Gitu tok?
A: Iya, aku juga gitu. Lha emangnya mau gimana lagi?
Bener juga sih. Pekerjaan apapun, sebenarnya tidak ada rahasianya. Lakukan saja dan (tambahan dariku) jangan lupa untuk tetap bersenang-senang.
Bulan kemarin Vivo sudah naik level jadi Senior Manager. Finally, setelah bertahun-tahun berjuang ya. Penghasilan perbulannya antara 5-6 juta. Itu masih plus jalan-jalan gratis juga.
Recognisi Senior Manager

Yang lebih keren lagi, selain mengubah diri sendiri, Vivo juga membantu member-membernya mengalami perubahan yang sama. Membantu banyak orang untuk mandiri. Bukankah itu puncak kebahagiaan yang sebenarnya? 
Empowering

Di akhir postingan ini aku jadi mikir untuk mengambil yang baik-baik dari Vivo, terutama untuk fokus dan tidak mudah menyerah. Baiklaaaah! *sambil mengepalkan tindu ke langit-langit
Jadi itu dia gaes, tokoh kita di kenalan perdana ini, Vivo dengan bisnis Oriflamenya. Ngerti kan sekarang kenapa aku merasa sangat beruntung memiliki seorang sahabat seperti Vivo dan mengapa aku berpikir bahwa semua orang butuh sahabat seperti dia juga?
Kalian punya sahabat yang menginspirsi juga, yang sukses sebagai wanita yang berdaya guna dan memberdayakan sekitarnya? Share di kolom komentar yaa.
Thank you for stopping by, and see you in the next post!
Love,
Madgirl
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Aenean sollicitudin, lorem quis bibendum auctor, nisi elit conseat ipsum, nec sagittis sem nibh id elit. Duis sed odio sit amei.

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Categories

recent posts

Sponsor

Facebook

Blog Archive

  • Juni 2021 (2)
  • Mei 2021 (3)
  • Agustus 2020 (1)
  • Mei 2020 (1)
  • Maret 2020 (2)
  • Juni 2019 (2)
  • Maret 2019 (1)
  • Februari 2019 (2)
  • Januari 2019 (15)
  • Februari 2018 (1)
  • Januari 2018 (1)
  • Oktober 2017 (1)
  • September 2017 (1)
  • Agustus 2017 (4)
  • Juli 2017 (2)
  • Juni 2017 (3)
  • Mei 2017 (1)
  • April 2017 (2)
  • Maret 2017 (8)
  • Februari 2017 (10)
  • Januari 2017 (3)
  • Desember 2016 (6)
  • Oktober 2016 (4)
  • September 2016 (6)
  • Agustus 2016 (5)
  • Juli 2016 (3)
  • Juni 2016 (8)
  • April 2016 (1)
  • Maret 2016 (6)
  • Oktober 2012 (1)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

  • Mengganti Foto Profil di PayPal Aja Aku Nggak Bisa
  • YES PLEASE, FUCK ME!
  • Kumpulan Nasihat Buat Diri Sendiri
  • Ternyata Tiktok Enggak Seburuk yang Aku Bayangkan
  • Dream Book dan Mood Board: The Cheerleading Squad

Yang Nulis

Isthar Pelle
Lihat profil lengkapku

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates