Madgirl dan Bisnis Kosmetik
Alkisah,
pada tahun 2012, seorang gadis norak tapi menawan yang adalah diriku sendiri
mengalami momen terjerembab di jalan nasib. Bisa dibilang waktu itu adalah
tahun terngehek dalam seluruh periode kehidupanku. Segala hal brengsek yang
bisa terjadi di kehidupan gadis muda terjadi secara bertubi-tubi. Sudahlah
gagal skripsian, ditinggal pacar nikah karena ada gadis lain yang sudah hamil
empat bulan, motor satu-satunya dibawa kabur psikopat, kehilangan pekerjaan,
dan terlilit banyak hutang.
Tapi saudara-saudaraku yang budiman, dunia ini sendiri
adalah keseimbangan. Di mana ada kesialan, di situ ada berkah yang nilainya
setimpal, atau bahkan lebih. Tahun itu pulalah aku bertemu dengan bisnis
Oriflame. Awalnya karena ketemu postingan teman yang promo join murah meriah, cuma
sepuluh ribu rupiah. Sepuluh ribu, dapet katalog, dapet kesempatan jualan
sekaligus berbisnis. Pas banget aku lagi nggak punya kerjaan dan teramat sangat
butuh solusi untuk bertahan. Aku langsung kepincut.
Masalahnya waktu itu aku begitu miskinnya sampai uang
sepuluh ribu untuk join saja harus nyari pinjeman. Akhirnya dapet dan langsung
daftar. Begitu daftar langsung nawarin ke temen-temen dekat dan makin kepincut
sama bisnis ini karena sesuai janjinya, memang sangat mudah dijalankan.
Oriflame punya produk-produk yang memang telah terbukti kualitasnya selama
bertahun-tahun sehingga pada dasarnya bisa menjual dirinya sendiri. Nggak usah
jadi ahli di bidang kosmetik. Aku bawa-bawa katalog aja cewek-cewek udah milih
sendiri-sendiri. Pertama kali dapet orderan dan ngerasain untungnya, sesuatu
yang bercahaya muncul dalam diriku. Harapan.
Produk yang menjual sendiri |
Aku mulai berani bermimpi lagi. Lucky me, aku punya
tim yang sangat pengertian, baik hati, full support, kompak, lucuk, dan
sama-sama punya impian besar dan sama-sama semangat untuk mewujudkannya. Lingkungan
yang sangat tepat bagiku yang pada dasarnya sangat labil. Apalagi pas lagi di
kondisi down berat gitu. Kami semangat banget Oriflame-an. Bukan hanya karena
ngejar duit, meskipun itu memang iya. Tapi pada dasarnya bisnis Oriflame memang
sangat menyenangkan.
Bagaimana enggak? Kegiatannya dandan-dandan,
mempelajari make up, skin care, dan perawatan personal, facial rame-rame,
nongkrong-nongkrong sambil ngebisikin produk terbaru ke kanan-kiri. Bagiku,
berbisnis Oriflame adalah salah satu pekerjaan paling menyenangkan yang pernah
kulakoni. Sambil jualan dapet untung, kadang jual jasa juga ngemaskerin temen,
atau bagi temen-temen yang jago make up juga sering ngejob make up, trus juga
cerita-cerita bisnisnya ke orang-orang baru, dan dapet bonusnya, baik yang
berupa hadiah barang maupun bonus duit. Menyenangkan sekali.
Tapi karena tokoh utama dalam cerita ini adalah aku,
yang kalian semua tahu labil banget dan bosenan parah, aku sempet on-off menjalani
bisnis ini. Tentu saja, memang, sama seperti bisnis lainnya, berbisnis Oriflame
nggak melulu hura-hura. Ada kalanya kami serius mendiskusikan rencana
pemasaran, ada kalanya kami pusing karena target (yang dibikin sendiri-sendiri)
masih kurang, ada kalanya kami bersedih karena target tidak tercapai. Meskipun di
bisnis ini nggak bakal ada yang memarahi kalau tidak capai target, tapi kami
punya kebiasaan memenuhi target yang sudah dibuat sendiri. Jadi kalau sampai
tidak tercapai itu kami merasa sakit, semacam mengkhianati diri sendiri.
Tapi itu bukan masalah besar. Masalah besarku yang
membuatku sempet mandeg Oriflame-an adalah rasa bosanku sendiri. Aku rupanya
waktu itu belum cukup tangguh untuk stay strong di tengah amukan pasang surut
bisnis. Kadang bonus sampai sejuta, kadang cuma ratusan ribu. Kadang member
aktif semua, kadang sampai keringetan gobyos nyari member baru buat
nambal-nambal yang bolong. Begitulah, bisnis Oriflame memang tidak melulu
mudah. Sama persis seperti bisnis lainnya. Cuma enaknya kalau Oriflame kan
nggak modal besar. Jadi seenggaknya nggak rugi lah.
Setahun Oriflame-an, akhirnya pada tahun 2013 aku
berhenti total. Tahun itu juga merupakan momen kejatuhanku yang lain lagi. Tapi
rupanya aku nggak sanggup pisah lama-lama sama Oriflame. Kangen rasanya. Makanya
akhir 2015 kemarin aku daftar member lagi. Cuma nggak seaktif dulu karena aku
kan sekarang lagi under cover. :p Tapi kerinduan itu benar-benar terobati
meskipun nggak sepenuhnya. Aku masih kangen acara ngumpul bareng, bikin acara
bareng, begadang bareng di warung kopi sambil wi-fian, juga kangen perasaan
ketika adrenalin meningkat di detik-detik akhir tuponas. Kusimpulkan, aku
memang jatuh cinta sejadi-jadinya pada bisnis ini.
Ngomong-ngomong, ada yang nanya, apa aja sih yang udah
aku dapet dari bisnis Oriflame? Kok sampai segitunya tergila-gila?
1.
Keluarga baru
Bukan hanya teman baru. Oriflame sudah memberiku
keluarga baru. Meskipun banyak teman yang merasa kecewa karena sifatku yang
keras kepala, suka semau sendiri, pemarah, emosian, dan labil, tetep aja mereka
itu orang-orang tersabar dan pengertian yang pernah kumiliki. Aku suka nangis
(literally) kalau inget betapa dulu aku suka kasar dan semena-mena (maafin aku
gaes). Tapi mereka masih tetep ada di sana, selalu di sana buat mendukung
(thank you so so much). Bukan hanya satu tim, tapi dengan tim lain kita juga
saling bekerja sama. Bahkan sampai ke staff kantornya semua udah kaya saudara.
2.
Pengetahuan baru
Jaman sebelum kenal Oriflame, aku bagaikan Cinderella sebelum
disulap oleh ibu peri. Gembel. Dandan? Cuci muka aja jarang-jarang. Aku inget
banget dulu didandanin sama Mbak Rosy dan aku mundur-mundur ngeri pas mau
dipakaiin eye liner. Takut kecolok. Hahaha. Sungguh, itu merupakan titik balik
yang membuatku sembuh dari phobia eye liner.
Aku juga jadi tahu kalau cocok apa enggaknya suatu
produk itu nggak bisa dijudge gitu aja dari satu pengalaman karena skin care
itu kan cocok-cocokan tergantung jenis kulit masing-masing. Aku bakal jerawatan
makin parah kalau pakai rangkaian Optimals White karena kulitku acne prone,
tapi temenku yang kulitnya normal ternyata bening banget hasilnya. Dan ternyata
kulitku cocok pakai rangkaian Love Nature Chamomile untuk kulit sensitif yang
sudah kureview di sini.
Selain pengetahuan tentang kecantikan, kosmetik, dan
produk perawatan, ada juga ilmu bisnis. Daaaan, ilmu itu sangat bermanfaat
tidak hanya untuk menjalani Oriflame, tapi bisnis lain dan bahkan kugunakan
juga waktu kerja kantoran.
Selain itu juga ilmu-ilmu tambahan seperti bagaimana
menjadi pribadi yang menyenangkan, bagaimana memahami orang lain, dan banyak
lagi.
3.
Barang-barang
mahal yang nggak bakal kubeli sendiri
Oriflame itu sangat suka memberi hadiah. Dan hadiahnya
selalu mahal-mahal. Tas yang harganya jutaan, parfum harga ratusan ribu, jam
tangan mewah, scraft branded, dan masih banyak lagi. Barang-barang yang jelas
nggak mungkin kubeli sendiri karena kalian tau kan, aku ini agen FPP garis
miring. Tapi dengan Oriflame aku bisa icip-icip kemewahan seperti itu. Bisa
ngasih hadiah barang mahal buat ibuku yang you know lah dan bisa pakai parfum
mahal tanpa keluar uang sepeserpun. Bahkan bagi seorang Madgirl yang bersahaja,
hadiah barang mewah tetap membahagiakan. Kalian tau kenapa? Ya karena gratis.
:D
4.
Duit
Ini. Ini sebenarnya alasan utamanya. Apa dulu aku join
Oriflame pertama kali karena pengen dapet parfum mewah dan perawatan kulit
premium? Enggak lah. Aku join waktu itu karena butuh duit. Dan Oriflame memberi
itu. Dalam hal ini, sangat bisa kukatakan bahwa Oriflame telah menyelamatkan
nyawaku. Uang yang kudapat, itu menyalakan harapan. Harapan itu yang kujadikan
bahan bakar setiap hari untuk bekerja lebih keras lagi dan akhirnya aku bangkit
dari keterpurukan. Faktanya begini: orang miskin yang terlalu miskin dan tidak
memiliki apapun untuk dimakan, tidak akan bisa berpikir. Perut memang berada di
urutan lebih depan daripada kepala. Kalau tidak bisa berpikir, dia tidak bisa
menyelamatkan diri sendiri. Dia hanya bisa mengharap belas kasihan dan
seterusnya. Oriflame dalam hal ini telah menyelamatkanku: memungkinkanku untuk
berpikir normal lagi dan menyelesaikan masalah-masalahku. Hidup memang keras,
tapi ketika kau punya harapan, punya sesuatu untuk dimakan, dan teman-teman
yang mendukung sepenuhnya, kekerasan hanya akan terasa bagai kerikil. Mungkin
nyandung dikit, tapi nggak bikin lecet.
5.
Kesenangan
Bekerja sambil bersenang-senang |
Seperti yang telah kusebutkan di awal-awal tadi. Bagiku,
Oriflame adalah salah satu pekerjaan yang paling menyenangkan. Yang kujalani
tanpa paksaan. Yang membuatku selalu ingin berkembang. Yang membuatku bisa
bekerja sambil bersenang-senang. Pas masih ngantor dulu aku merasa begitu tolol
karena meninggalkan Oriflame dan malah berkubang di lingkaran kerja - pulang
dalam keadaan stress - tidur masih
stress – bangun tidur langsung stress karena mikirin kerjaan hari ini. Aku
merasa tersiksa. Mengapa? Karena kerjaan itu bukan bidangku. Aku nggak suka.
Makanya akhirnya aku berhenti. Kerja itu buat berkarya tapi ini kok malah
tersiksa. Sejak saat itu aku memutuskan
tidak akan pernah mengerjakan apapun yang bersifat menyiksa diri sendiri lagi. Aku
hanya akan mengerjakan yang kusuka. Dan Oriflame-an lagi jelas masuk daftarnya.
And oh, dengan cerita begini, bukan berarti aku
merendahkan pegawai kantoran dan menganggap Oriflame sebagai satu-satunya yang
terbaik ya. Bukan gitu. Semua pekerjaan itu baik asal kita nyaman dan bahagia
menjalaninya. Kalau dapet kerjaan kantoran pas di bidang yang aku suka tentu
aku akan seneng-seneng aja. So please, jangan salah sangka. ;)
Kesimpulan dari seluruh postingan ini sebenarnya
terletak di apa cobaaa? Hehehe. Yang bisa jawab dapet hadiah produk. :p
Sebenernya inti dari seluruh postingan ini adalah
tentang bagaimana Oriflame memberiku semangat dan harapan untuk bangkit lagi
sehingga aku masih berdiri sampai hari ini. Aku tahu banget lah rasanya
terpuruk, sendirian, dan nggak punya apa-apa bahkan untuk dimakan. So, kalau
ada siapapun di luar sana sedang berada dalam keadaan down, sendirian,
kehilangan semangat dan harapan, feel free to curhat sama aku. Nggak akan
kuprospek kok tenang aja. Cuma kalau mau join ya nggak apa-apa. :p
Intinya, aku tau banget rasanya nggak punya
siapa-siapa bahkan untuk sekedar curhat. Dan aku akan sangat senang membantu. Yahh,
meskipun aku jelas nggak bisa bantu ngemodalin atau bayarin utang, tapi seenggaknya
kalau kamu punya sesuatu untuk diperjuangkan, then I’ll be there for you.
#OriflameChangesLives
0 komentar