Dompet Kecil Penyelamat

by - 01.33.00


The Savior. :v


               Senin, 3 Juli 2017, Bank Republik Indonesia mengalami masalah lagi (konon) di server induknya sehingga menyebabkan sitem off line. Aku baru tahu sore-sore pas keluar mau makan dan ternyata nggak bisa pakai ATM. Setelah ke beberapa ATM nggak bisa semua, kami memutuskan ke kantor BRI terdekat dan dijawab Pak Satpam dengan “Off line dari jam setengah 10 pagi. Se-Indonesia.” *senyum sabar

               Plis deh, BRI itu bank besar. Nasabahnya bwanyaaaak. Tentu saja yang stress gara-gara nggak bisa ambil uang bukan hanya kami saja. Kami menemui banyak manusia-manusia bernasip sama yang mengerutkan kening pertanda sedih. Ha mbok yakin, orang-orang itu ke ATM juga karena kehabisan cash. Kalau nggak ya butuh apa gitu, misal transfer atau bayar tagihan, dan itu harus diselesaikan segera. Jadi menurutku, apa yang dilakukan BRI itu jahat!

               Off line se-Indonesia lohh. Seharian. Untuk ukuran bank BUMN yang udah punya satelit sendiri harusnya hal semacam ini nggak sampai terjadi. Kalaupun terjadi, harusnya jangan lama-lama. Setengah jam maksimal. Lha masa seharian cobak? Itu sih ngerjain namanya. 

               Hal ini sudah pernah kejadian beberapa bulan yang lalu. Pas itu malam-malam juga nggak bisa tarik tunai di ATM manapun termasuk ATM bersama. Sementara, aku sama Ibing punya kebiasaan nggak pernah pegang uang cash banyak. Jadi kebiasaan kalau butuh baru ambil. Pas itu bener-bener udah nggak punya duit sama sekali bahkan buat bensin aja udah nggak ada. Hahaha.

               Kejadian kemarin masih mendingan, soalnya aku masih ada uang beberapa ribu buat bensin. Yang jadi masalah itu karena kami keluar maksud hati pengen makan karena kelaparan belum makan dari pagi. Lha, malah nggak bisa ambil duit. Yawlooo, udah lemes banget kelaparan (beneran ini, nggak lebay). Akhirnya setelah isi bensin pakai tetes uang penghabisan (ya daripada duitnya buat makan tapi pulang jalan kaki), kami memutuskan pulang sambil berdoa mudah-mudahan masalah si BRI cepet teratasi. 

               Pas oteweh pulang, aku puter otak gimana caranya biar bisa makan. Duh, masa pinjem duitnya pak satpam dulu ya? Kayaknya kok nggak mungkin dikasih. Hahahah. Baru setelah mikir beberapa saat (yes, hunger makes me think, lol) aku teringat pada satu benda yang teramat sangat menggembirakan.

               “Bing, balik ke kosku dulu aja. Di dompet kecil aku masih ada duit.”

               Jadi dompet kecil itu dompet souvenir kondangan yang biasa aku pakai buat naruh recehan. Dompet kecil ini nggak pernah aku bawa-bawa soalnya isinya emang cuma recehan sih. Karena rajin ngumpulin receh, seingetku saldo di dompet kecil ini lumayan. Bisa lah kalau buat makan berdua daripada pingsan. Wkwkwk. 

               Begitu sampai kos, aku langsung cek saldo di dompet kecil dan ternyata isinya ada 22 ribu yang terdiri dari pecahan lima ribuan, dua ribuan, seribuan, dan recehan. Di dompet besar juga masih ada uang 10 ribu. Jadi deh kami makan. Hahaha. 

               “Ini judulnya dompet penyelamat, ndut. Sana ditulis!” komentar Ibing.
               “Apa-apa kok dijadiin judul,” jawabku.
               “Iya lah. Orang jaket bapak-bapak aja ditulis. Ini senengnya nulis cuma kalau yang ngece-ngece kok,” katanya lagi. 

               Yaudah deh, akhirnya aku nulis ini. Nggak penting kan? Nggak apa-apa lah buat isi-isi. Daripada cuma ditulis di facebook dan blog sepi. Uhuk!

Menabung Pangkal Selamat

               Dari kejadian ini, aku jadi merasa bersyukur aku anaknya rajin nabung (baca: ngumpulin recehan). Kamu nggak akan tahu seberapa besar arti recehan sampai kamu mengalami hal semacam ini. Ternyata recehan bisa menyelamatkan nyawa. Oke deh, kalau itu terlalu lebay, maka recehan bisa menyelamatkanmu dari derita kelaparan. 

               Nggak cuma sekali ini recehan menyelamatkan kami. Dari dulu-dulu udah sering banget. Kalau dulu bukan karena bermasalah sama ATM, melainkan memang kere nggak punya duit. Hahaha. Bisa bertahan hidup dari recehan lohh. Soalnya saking rajinnya ngumpulin recehan sampai recehanku itu banyak, kadang sampai puluhan ribu. Biasanya nggak ngeh jumlahnya udah berapa. Terabaikan begitu saja sampai ketemu kejadian kaya gini. 

               Makanya aku sangat merekomendasikan menabung sebagai aktivitas harianmu. Meskipun nggak bisa bikin kaya (ya kalau yang ditabung cuma recehan, kapan bisa beli helikopternya? Zzzz), tapi seenggaknya bisa dipakai pada saat darurat. 

               I knoooow, harusnya kami mengubah kebiasaan buruk kami. Harusnya selalu sedia uang cash sebelum kehabisan. Pas kejadian yang dulu itu aku bahkan sudah pernah berjanji pada diri sendiri untuk selalu sedia cadangan cash. Tapi dasar dudul pelupa, janji tinggallah janji. Kami melakukan kesalahan yang persis sama. 

               Dan berhubung sifat pelupaku (atau pemalas) ini agaknya susah disembuhkan, aku memikirkan solusi lain yang agak lebih bijak: pindah bank. Wkwkwk. Atau seenggaknya punya cadangan saldo di rekening bank lain gituh, nggak cuma mengandalkan satu bank. Jadi kalau tiba-tiba ada kejadian kaya gini kan masih bisa pakai ATM satunya. Dan mohon diingat, kejadian semacam ini bisa menimpa bank apa saja, bukan hanya BRI.

               Btw, malamnya, kami (meskipun pasrah-pasrah saja dan nggak terlalu berharap), ke ATM lagi. ATM pertama nggak bisa, ada keterangan di layarnya kalau ATM masih nggak bisa digunakan. Di ATM kedua nggak ada keterangan di layar, jadi dicoba, dan … transaksi gagal. 

               Tapi bukan Ibing namanya kalau menyerah begitu saja. Dicoba lagi, dicoba lagi. Di percobaan ke empat akhirnya berhasil. Horeee. Jadi makan malam banyak kami. Sekenyang-kenyangnya, soalnya siang tadi cuma makan seadanya. Hahaha.

Pesan Moral dari Kejadian Ini:

1.      Rajin-rajinlah menabung.
2.      Sedia uang cash cadangan.
3.      Usahakan punya rekening bank lain. Saldonya diisi lah pastinya. Lha punya rekening cadangan tapi nggak ada isinya trus apa gunanya?
4.      Sabar dan pantang menyerah. Aku mendapatkan pelajaran berharga ini dari Ibing. Kalau aku yang kebagian tugas narik tunai, pasti aku udah langsung menyerah begitu percobaan pertama nggak berhasil. *grin Dengan nggak menyerah begitu saja, terbukti Ibing akhirnya berhasil. :v
5.      Kalau sudah bisa tarik tunai dan bisa makan, usahakan tetep kalem dan nggak kalap. Nanti malah kekenyangan kaya aku sekarang ini. Sia-sia sudah diet selama tujuh hari terakhir. - -“

You May Also Like

0 komentar