Pengakuan Dosa
Aduuh! Tertampar, tertohok, tercabik-cabik!
Tuhan, aku berdosaaaa! *nangis meraung-raung di bawah shower
Postingan ini aku tulis karena tiba-tiba aja aku untuk
pertama kalinya, benar-benar tersadar dari pikiran gelap. Entah karena selama
ini aku terlalu polos, bloon, atau memang
tidak belajar sungguh-sungguh. Yang pasti aku menyesal sejadi-jadinya.
Kemarin pas browsing dan baca-baca ketemu postingan tentang
krim berbahaya. Itu loh, krim siang-malam yang bermerkuri. Aku sih sudah tahu
ini dari lama. Cuma dulu aku nggak menganggap serius. Kemudian sambil
berselancar, lama-lama aku nyampe di posting-postingan lainnya tentang produk
kosmetik KW yang biasa dijual di olshop. Banyak ternyata produk KW yang dijual
mahal. Yang parahnya ngaku-ngaku kalau produk jualannya itu ori. Nggak semua ol
shop gitu sih. Masih banyak juga yang terus terang kalau produk yang dijual itu
KW, tapi banyak bangeeet yang ngakunya itu produk ori. Aku pernah heran aja
dulu ada yang nawarin mascara maybelinne yang kalau di counter resminya 80an
ribu, eh itu Cuma 35 ribu. Trus banyak lagi deh yang lain.
Yang paling gawat tentu saja aneka macam krim-kriman nggak
jelas gitu. Somehow, oknum-oknum tukang tipu ini kreatif banget bikin-bikin
kemasan baru, merek baru, dan juga harga baru yang fantastis. Untuk krim yang
kulakannya nggak nyampe 10rb per kilo, setelah dikemass dengan imut dan dikasih
merek yang menjanjikan, krim ini dijual dengan harga ratusan ribu per paket,
bahkan ada yang sampai jutaan. Jujur, aku sempat tergiur abis baca-baca testimoninya.
Belum lagi yang jualan juga mukanya kinclong bener. Aku sih nggak pengen putih
ya, Cuma pengen jerawat yang udah tahunan nangkring di muka ini buru-buru
minggat. Dan katanya krim itu bisa atasi masalah jerawat sampai pori-pori besar
dan masih banyak lagi. Sempeeet banget tergoda mau beli, tapi untungnya nggak
pernah sempet. Hahaha
Meskipun nggak sempet mencicipi krim ‘mulus beneran dalam
tujuh hari’ itu, aku sempet bener-bener tergoda untuk nyobain produk lainnya.
Ya ampun, yang jualan banyak banget sehingga kesannya aman, padahal itu produk
nggak jelas ingredients, bahan-bahan, sampai nggak ada nomer pomnya. Umumnya
mereka nggak dikenal secara umum. Cuma dikenal secara online saja. Tapi mungkin
Tuhan memang menyayangiku. Entah gimana ceritanya, pasti nggak jadi terus kalau
mau order apapun yang jenis-jenisnya kaya gitu.
Nggak jadi order apa lantas membuatku mundur? No! temenku
ada yang jualan kosmetik KW kaya gitu selama bertahun-tahun. One day, kami
bbman dan sharing-sharing bisnis. Akhirnya sampai di obrolan kalau jualan
kosmetik kaya gitu tu gampang bangeeet dan untungnya juga banyak. Initinya,
cewek-cewek tu emang paling gampang diiiming-iming yang kaya gitu. Waktu itu
nggak pake mikir apakah itu produknya aman apa enggak. Pikiranku Cuma sampe ke
bener juga yah, bisa dapet duit banyak nih. Apalagi temenku itu bilang “Kalau
jadi resellerku kamu dapet harga jauh lebih murah dari pada olshop lain,
soalnya aku supplier besar. Bisa kaya raya kamu beb,” gitu. Emang iya sih. Aku
udah cek harga di dia sama di supplier lain tu jauuuh banget. Di dia murah
banget. Aku masih bisa jual dengan harga di bawah olshop lain, tapi masih dapet
untung tinggi. Rencana disusun, akun facebook baru dibikin, pin bbm dan no hp
khusus disiapkan, dan mulailah aku berjualan.
Tapi emang sekali lagi, Tuhan itu sayaaang banget sama aku.
Daganganku nggak laku sama sekali! banyak sih yang nanya-nanya, tapi nggak
pernah ada yang deal. Aku sampai stress. Apa gerangan yang salah dengan cara
jualanku? Kaykanya sama aja. Sebelum itu (dan sampai sekarang juga) kan aku
juga jualan kaos secara online. Kalau jualan kaos, bisa laris banget, kok
jualan kosmetik malah nggak laku? Padahal murah lohh. Dan olshop lain yang jual
produk yang sama juga laku-laku aja. akhirnya, aku menyeraah. Segala macam akun
jualan aku tutup dan focus ke jualan kaos lagi.
Setelah itu, aku juga sempet ikut-ikutan MLM yang hebohnya
minta ampun. Oke lah, aku emang tergiur sama bonusnya yang gede meskipun aku
tau itu MLM nggak sehat. Karena apa? Aku udah beberapa kali ikut MLM dan aku
bisa tahu lah MLM yang murni sama yang berskema ponzy. Nah, yang ini nih MLM
agak aneh. Barang dagangannya mahal banget. Jadi jelas aja lah kalau membernya
dapet bonus gede. Aku tergiurnya karena yang nawarin temen aku yang paling baik
hatinya. Selama aku kenal dia dia nggak pernah punya sifat jelek sama sekali. Nggak
pernah jahat, apa lagi bohong. Dan juga, dia kirim testimony penggunaan produk
dari orang yang adalah temenku juga. Aku tahu banget dia itu jerawatan menahun
kaya aku dan katanya setelah pakai produk itu jerawatnya sembuh gitu. Ah masa?
Aku langsung percaya dong, secara itu kan temen aku. Aku kenal banget.
Sedangkan testimoni lainnya tuh biasanya hasil googling ajah. Jadinya jangan
heran kalau ada satu muka orang yang sama dipakai buat testimony banyak produk.
Mereka semua asal ambil gambar.
Pas join dan mulai promoin ini MLM aku juga melakukan hal
yang sama. Sumpah ya, aku tu bukan orang paling baik di dunia. Aku malah
cenderung kejam dan nggak bertanggungjawab anaknya. Tapi sumpaah, apapun yang
kulakukan, aku kepengennya jadi orang yang jujur, yang nggak mengakali
siapa-siapa. Akhirnya, setelah mempelajari sistem bisnis dan produk secara
seksama, aku mundur. Nggak sreg banget di ati. Banyak bohongnya.
Produk yang dijual juga aslinya produk biasa aja. Cuma
dimark-up habis-habisan dan dibranding seolah-olah itu produk memang wow! Aku
nggak mau sebut merek ya, tapi kalian pasti bisa mengira-ira ini produk apa.
Hihihi
Dulu aku dijelasin kalau produk ini mengandung Glutathione,
yaitu antioksidan jenis terbaru. Oke, waktu itu karena masih oon dan terbutakan
oleh bonus berjuta-juta, aku iyain aja. padahal, whaaaat? Antioksidan jenis
terbaru apanya? Secara alami tubuh manusia sejak jamannya nabi Adam juga udah
memproduksi glutathione kali.
Trus nomer POM. Produk ini yang digadang-gadang sebagai
suplemen unggulan dan memiliki manfaat seabrek untuk kecantikan dan kesehatan,
terdaftar hanya sebagai minuman serbuk rasa strawberry. Yes, itu! setara dengan
marimas dan jasjus. Yakali marimas aku beli harganya cuma seribu. Lah ini,
sejuta duaratus bo!
Terus, aku cobain soalnya kata uplineku aku disuruh coba
pakai buat masker. Aku pakai dah tuh, dan hasilnya? Emm, nggak ada sih selain
rasa lengket. Malah masih putihan kalau pakai masker susu biasa. Aku suka
maskeran pakai susu kental manis campur kopi. Itu juga sebelum aku tahu fakta
bahwa kulit acne prone sebaiknya menghindari segala jenis konsumsi dan
perawaatan yang mengandung produk-produk susu dan olahannya termasuk yoghurt
dan keju. Dan yes, produk ini kan susu ya kan? How on earth dia bilang bisa
sembuhin jerawat?
Yang membuat aku merasa paling bersalah, aku udah sempet
jual produk ini. After sell udah jelas dong kepengen dapet testimoni yang
bagus-bagus biar daganganny makin laris. Aku tanya deh tuh setelah beberapa
hari “Gimana sis, hasilnya?” eh, semua pembeliku, inget nih, SEMUANYA bilang
“Kok nggak ada pengaruh apa-apanya ya sis?” *tweeeeeeng!!!!
Dari beberapa kali laku terjual itu ya iya sih aku emang
dapet duit. Tapi aku nggak mau ah kalau dapet duit sambil terus-terusan
dihantui bayangan rasa bersalah. Aku akhirnya ngerti kenapa nggak ada satupun
di dunia ini yang bener-bener jadi kaya dan berpengaruh dari bisnis MLM.
Kecuali bagi member-membernya sendiri sih. Aku memantapkan hati, untuk fokus
dan konsisten ngembangin label punya sendiri aja. Bisa aku kontrol sendiri,
bisa aku pastikan sendiri kalau produknya nggak bermasalah dan aku bisa
pastikan penghasilan yang kudapatkan bukan dari hasil tipu-tipu. Pokoknya nggak
lagi-lagi.
Dari ulasanku di atas, jangan lantas disimpulkan kalau semua
olshoper dan MLMer itu penipu lho ya. Balik lagi ke bagaimana orang itu
menjalankan bisnisnya. Olshop kalau jujur dan promosiin barang sesuai kondisi
barang ya bagus. MLM kalau jujur, produk tidak bermasalah dan tidak berskema
ponzy juga bagus. Kalau mau bisnis olshop aku sarankan bikin produk sendiri
aja. Jadi kamu tahu kualitas produk dan nanti kalau gede kamu jadi keren juga
kan? Kaya Dea Valencia dengan Batik Kulturnya. Dia olshoper yang patut
dijadikan teladan. Yang lain juga masih banyak lagi. Kita hanya perlu belajar
yang baik-baik dari mereka dan menemukan karakter kita sendiri.
Maaf sekali lagi, dan semangat kak!
0 komentar