Pengakuan Dosa

by - 13.26.00

Aduuh! Tertampar, tertohok, tercabik-cabik!
Tuhan, aku berdosaaaa! *nangis meraung-raung di bawah shower
Postingan ini aku tulis karena tiba-tiba aja aku untuk pertama kalinya, benar-benar tersadar dari pikiran gelap. Entah karena selama ini aku terlalu polos, bloon, atau memang  tidak belajar sungguh-sungguh. Yang pasti aku menyesal sejadi-jadinya.
Kemarin pas browsing dan baca-baca ketemu postingan tentang krim berbahaya. Itu loh, krim siang-malam yang bermerkuri. Aku sih sudah tahu ini dari lama. Cuma dulu aku nggak menganggap serius. Kemudian sambil berselancar, lama-lama aku nyampe di posting-postingan lainnya tentang produk kosmetik KW yang biasa dijual di olshop. Banyak ternyata produk KW yang dijual mahal. Yang parahnya ngaku-ngaku kalau produk jualannya itu ori. Nggak semua ol shop gitu sih. Masih banyak juga yang terus terang kalau produk yang dijual itu KW, tapi banyak bangeeet yang ngakunya itu produk ori. Aku pernah heran aja dulu ada yang nawarin mascara maybelinne yang kalau di counter resminya 80an ribu, eh itu Cuma 35 ribu. Trus banyak lagi deh yang lain.
Yang paling gawat tentu saja aneka macam krim-kriman nggak jelas gitu. Somehow, oknum-oknum tukang tipu ini kreatif banget bikin-bikin kemasan baru, merek baru, dan juga harga baru yang fantastis. Untuk krim yang kulakannya nggak nyampe 10rb per kilo, setelah dikemass dengan imut dan dikasih merek yang menjanjikan, krim ini dijual dengan harga ratusan ribu per paket, bahkan ada yang sampai jutaan. Jujur, aku sempat tergiur abis baca-baca testimoninya. Belum lagi yang jualan juga mukanya kinclong bener. Aku sih nggak pengen putih ya, Cuma pengen jerawat yang udah tahunan nangkring di muka ini buru-buru minggat. Dan katanya krim itu bisa atasi masalah jerawat sampai pori-pori besar dan masih banyak lagi. Sempeeet banget tergoda mau beli, tapi untungnya nggak pernah sempet. Hahaha
Meskipun nggak sempet mencicipi krim ‘mulus beneran dalam tujuh hari’ itu, aku sempet bener-bener tergoda untuk nyobain produk lainnya. Ya ampun, yang jualan banyak banget sehingga kesannya aman, padahal itu produk nggak jelas ingredients, bahan-bahan, sampai nggak ada nomer pomnya. Umumnya mereka nggak dikenal secara umum. Cuma dikenal secara online saja. Tapi mungkin Tuhan memang menyayangiku. Entah gimana ceritanya, pasti nggak jadi terus kalau mau order apapun yang jenis-jenisnya kaya gitu.
Nggak jadi order apa lantas membuatku mundur? No! temenku ada yang jualan kosmetik KW kaya gitu selama bertahun-tahun. One day, kami bbman dan sharing-sharing bisnis. Akhirnya sampai di obrolan kalau jualan kosmetik kaya gitu tu gampang bangeeet dan untungnya juga banyak. Initinya, cewek-cewek tu emang paling gampang diiiming-iming yang kaya gitu. Waktu itu nggak pake mikir apakah itu produknya aman apa enggak. Pikiranku Cuma sampe ke bener juga yah, bisa dapet duit banyak nih. Apalagi temenku itu bilang “Kalau jadi resellerku kamu dapet harga jauh lebih murah dari pada olshop lain, soalnya aku supplier besar. Bisa kaya raya kamu beb,” gitu. Emang iya sih. Aku udah cek harga di dia sama di supplier lain tu jauuuh banget. Di dia murah banget. Aku masih bisa jual dengan harga di bawah olshop lain, tapi masih dapet untung tinggi. Rencana disusun, akun facebook baru dibikin, pin bbm dan no hp khusus disiapkan, dan mulailah aku berjualan.
Tapi emang sekali lagi, Tuhan itu sayaaang banget sama aku. Daganganku nggak laku sama sekali! banyak sih yang nanya-nanya, tapi nggak pernah ada yang deal. Aku sampai stress. Apa gerangan yang salah dengan cara jualanku? Kaykanya sama aja. Sebelum itu (dan sampai sekarang juga) kan aku juga jualan kaos secara online. Kalau jualan kaos, bisa laris banget, kok jualan kosmetik malah nggak laku? Padahal murah lohh. Dan olshop lain yang jual produk yang sama juga laku-laku aja. akhirnya, aku menyeraah. Segala macam akun jualan aku tutup dan focus ke jualan kaos lagi.
Setelah itu, aku juga sempet ikut-ikutan MLM yang hebohnya minta ampun. Oke lah, aku emang tergiur sama bonusnya yang gede meskipun aku tau itu MLM nggak sehat. Karena apa? Aku udah beberapa kali ikut MLM dan aku bisa tahu lah MLM yang murni sama yang berskema ponzy. Nah, yang ini nih MLM agak aneh. Barang dagangannya mahal banget. Jadi jelas aja lah kalau membernya dapet bonus gede. Aku tergiurnya karena yang nawarin temen aku yang paling baik hatinya. Selama aku kenal dia dia nggak pernah punya sifat jelek sama sekali. Nggak pernah jahat, apa lagi bohong. Dan juga, dia kirim testimony penggunaan produk dari orang yang adalah temenku juga. Aku tahu banget dia itu jerawatan menahun kaya aku dan katanya setelah pakai produk itu jerawatnya sembuh gitu. Ah masa? Aku langsung percaya dong, secara itu kan temen aku. Aku kenal banget. Sedangkan testimoni lainnya tuh biasanya hasil googling ajah. Jadinya jangan heran kalau ada satu muka orang yang sama dipakai buat testimony banyak produk. Mereka semua asal ambil gambar.
Pas join dan mulai promoin ini MLM aku juga melakukan hal yang sama. Sumpah ya, aku tu bukan orang paling baik di dunia. Aku malah cenderung kejam dan nggak bertanggungjawab anaknya. Tapi sumpaah, apapun yang kulakukan, aku kepengennya jadi orang yang jujur, yang nggak mengakali siapa-siapa. Akhirnya, setelah mempelajari sistem bisnis dan produk secara seksama, aku mundur. Nggak sreg banget di ati. Banyak bohongnya.
Produk yang dijual juga aslinya produk biasa aja. Cuma dimark-up habis-habisan dan dibranding seolah-olah itu produk memang wow! Aku nggak mau sebut merek ya, tapi kalian pasti bisa mengira-ira ini produk apa. Hihihi
Dulu aku dijelasin kalau produk ini mengandung Glutathione, yaitu antioksidan jenis terbaru. Oke, waktu itu karena masih oon dan terbutakan oleh bonus berjuta-juta, aku iyain aja. padahal, whaaaat? Antioksidan jenis terbaru apanya? Secara alami tubuh manusia sejak jamannya nabi Adam juga udah memproduksi glutathione kali.
Trus nomer POM. Produk ini yang digadang-gadang sebagai suplemen unggulan dan memiliki manfaat seabrek untuk kecantikan dan kesehatan, terdaftar hanya sebagai minuman serbuk rasa strawberry. Yes, itu! setara dengan marimas dan jasjus. Yakali marimas aku beli harganya cuma seribu. Lah ini, sejuta duaratus bo!
Terus, aku cobain soalnya kata uplineku aku disuruh coba pakai buat masker. Aku pakai dah tuh, dan hasilnya? Emm, nggak ada sih selain rasa lengket. Malah masih putihan kalau pakai masker susu biasa. Aku suka maskeran pakai susu kental manis campur kopi. Itu juga sebelum aku tahu fakta bahwa kulit acne prone sebaiknya menghindari segala jenis konsumsi dan perawaatan yang mengandung produk-produk susu dan olahannya termasuk yoghurt dan keju. Dan yes, produk ini kan susu ya kan? How on earth dia bilang bisa sembuhin jerawat?
Yang membuat aku merasa paling bersalah, aku udah sempet jual produk ini. After sell udah jelas dong kepengen dapet testimoni yang bagus-bagus biar daganganny makin laris. Aku tanya deh tuh setelah beberapa hari “Gimana sis, hasilnya?” eh, semua pembeliku, inget nih, SEMUANYA bilang “Kok nggak ada pengaruh apa-apanya ya sis?” *tweeeeeeng!!!!
Dari beberapa kali laku terjual itu ya iya sih aku emang dapet duit. Tapi aku nggak mau ah kalau dapet duit sambil terus-terusan dihantui bayangan rasa bersalah. Aku akhirnya ngerti kenapa nggak ada satupun di dunia ini yang bener-bener jadi kaya dan berpengaruh dari bisnis MLM. Kecuali bagi member-membernya sendiri sih. Aku memantapkan hati, untuk fokus dan konsisten ngembangin label punya sendiri aja. Bisa aku kontrol sendiri, bisa aku pastikan sendiri kalau produknya nggak bermasalah dan aku bisa pastikan penghasilan yang kudapatkan bukan dari hasil tipu-tipu. Pokoknya nggak lagi-lagi.
Dari ulasanku di atas, jangan lantas disimpulkan kalau semua olshoper dan MLMer itu penipu lho ya. Balik lagi ke bagaimana orang itu menjalankan bisnisnya. Olshop kalau jujur dan promosiin barang sesuai kondisi barang ya bagus. MLM kalau jujur, produk tidak bermasalah dan tidak berskema ponzy juga bagus. Kalau mau bisnis olshop aku sarankan bikin produk sendiri aja. Jadi kamu tahu kualitas produk dan nanti kalau gede kamu jadi keren juga kan? Kaya Dea Valencia dengan Batik Kulturnya. Dia olshoper yang patut dijadikan teladan. Yang lain juga masih banyak lagi. Kita hanya perlu belajar yang baik-baik dari mereka dan menemukan karakter kita sendiri.
Maaf sekali lagi, dan semangat kak!

You May Also Like

0 komentar