Stupid People with No Sense of Humor
Image credit: pixabay/cocoparisienne |
Kenapa aku jadi seneng
nyampah di blog? Karena di facebook masih banyak orang goblok yang nggak punya
selera humor.
I know, stupid is a strong word, but ... ini fakta kok. Meski
perasaan aku udah milih-milih banget kalau soal pertemanan tapi masiiih aja. Orangnya
baik sih. Cuma nggak paham aja sama candaanku, dan sialnya sok tahu lagi.
Ngomen pakai gaya menghakimi.
Ya namanya aja
candaan, masa harus dijelasin. Ntar jadi nggak lucu dong. Gimana si.
Facebook emang begitu
adanya. Biarin aja lah. Aku sabar aja, ngomelnya di sini biar nggak ada yang
baca. Wkwk. Meski aneh juga sih, postingan sampahku tetep ada yang baca terus
meski cuma dikit juga. Apa awalnya mereka baca postingan yang bagus trus nyasar
ke postingan yang nggak penting ya? Buat kalian yang sampai ke artikel ini
padahal tadinya kalian berawal dari postinganku yang lain yang ada faedahnya,
aku mohon maaf sebesar-besarnya.
Intinya gini, aku udah
sering banget ngomong ini di mana-mana. Apa-apa yang aku posting di media sosial
itu nggak selalu sesuai sama kehidupanku yang asli. Ngapain juga membuka
kehidupan yang sebenarnya ke orang-orang asing. Itu sih bloon.
Jadi postingaku
kebanyakan ya buat kepentingan candaan aja. Sampaikanlah walau satu recehan.
Gitu katanya.
Banyak orang udah
sangat paham soal ini. Yang mudeng ya ketawa. Yang nggak mudeng, komen ngasih
nasihat, kalau nggak marah-marah. Bwahahaha. Pengen aku ketawain depan mukanya
tapi kok ntar dikira nggak sopan.
Saranku sih kalian
kalau masih mau main internet harus paham kalau nggak semua yang kalian lihat
itu benar. Ada orang yang emang sengaja bikin drama. Beberapa orang lain play
along pura-pura ikut ngebahas dengan prihatin. Padahal itu semua candaan. Misalnya,
ada orang ngediss orang lain di internet. Itu di kehidupann sebenernya mereka
belum tentu punya masalah beneran. Trus temen-temennya pada ikut play along
bikin klarifikasi. Dan itu semua ya candaan.
Sedihnya, beberapa
orang emang bener seratus persen terlalu lugu buat memahami kalau itu cuma main-main,
trus malah marah-marah beneran. Wkwk. Kasihan.
Kalau misal kamu cara
menghadapi hidup ini masih terlalu kaku dan terlalu apa adanya, mending gausah
main internet deh. Ntar gampang kemakan hoax.
Dan emang bener sih,
orang yang wagu nggak mudengan ini emang yang dulu ikut menyebarkan hoax
berantai ala anak-anak SD gitu. Padahal orangnya udah tua.
Kedewasaan berinternet
memang beda jauh dengan kedewasaan secara usia. Banyak anak belasan tahun yang
di internet itu lebih dewasa daripada manusia-manusia setengah baya.
Beberapa dari orang
tua ini baru kenal internet kemarinan ini, mungkin baru dua tahun belakangan.
Jadi masih gagap, dan gumunan. Apalagi kalau sebelumnya emang nggak punya bekal
candaan yang berlimpah dan di kehidupan sebenarnya emang jarang becanda.
Ya nggak apa-apa. Aku
yang merasa lebih muda ngalah aja. Kasih penjelasan kalau bisa. Kerjain
sekalian kalau orangnya terlalu sok tahu merasa lebih benar. Itu juga kalau aku
ada waktu. Seringnya sih aku cuekin aja daripada buang-buang energi.
Gituh! Pokoknya bawa
santai aja. Jangan terlalu serius. Rugi amat.
Btw, aku kok sekarang
postingannya pendek-pendek banget dan kayak nggak mendalam blas ya. Cuma
ngoceh-ngoceh cepet gitu. Ntar aku bikin postingan yang serius deh. Kayak dulu
yang sekali ngepost sampai dua ribu kata. Haha. Kalian capek nggak sih bacanya.
Lagian ini aku ngoceh
karena kebetulan sinyal lagi jelek banget trus aku nggak bisa ngapa-ngapain.
Heuuuft. Kesel adek bang.
Thank’s for being
here, anyway. Makasih udah sabar baca hal-hal nggak penting kayak gini.
Sampai jumpa di
postingan berikutnya yang mungkin ada faedahnya, tapi mungkin juga sama
sampahnya.
Byeee!
0 komentar