Menguatkan Akar Rambut dengan Shampoo Ginseng
Dulu, aku bermasalah dengan ketombe dan kulit kepala
gatal. Seiring berjalannya waktu, ketombeku sembuh dengan sendirinya. Cuma gatalnya
masih sering terasa. Dulu sampai gatal banget dan itu lumayan mengganggu. Garuk-garuk
terus. Gatal-gatal di kulit kepalaku tuh disebabkan oleh kaya jerawat
kecil-kecil gitu di kulit kepala yang lama kelamaan kering dan lepas jadi kaya
ketombe. Iya gaes, separah itu jerawatku sampai ke rambut juga jerawatan. Tapi ketombe
yang dihasilkan oleh jerawat ini nggak banyak. Cuma gatalnya itu lho. Akhirnya aku
nyoba pakai shampoo anak-anak dan ternyata terbukti efektif buat mengurangi
gatal di kulit kepala. I just love them so so much dan pakai shampoo anak-anak
terus selama setahun terakhir ini. Gonta-ganti merek dan varian sih, tapi sama
aja kok hasilnya. Aku akan cerita-cerita khusus tentang ini kapan-kapan ya.
Sayangnya, shampoo anak-anak nggak memiliki kekuatan
super untuk mengatasi masalah rambutku yang lain yaitu rambut rontok. Pada dasarnya
rambutku itu kering, rapuh dan mudah patah. Tapi selain itu juga akar rambutnya
memang lemah gitu jadi rambut gampang tercerabut. Jangankan sisiran. Aku belai
lembut aja pasti ada yang rontok. Kadang malah nggak tak apa-apain juga rontok
sendiri. Rambut gentayangan di mana-mana. Di bantal, di saluran air, di cangkir
kopi. Dan nggak ada yang bisa kulakukan untuk mengatasinya. Palingan aku jadi
semakin jarang sisiran sebagai usaha terakhir untuk mengurangi kerontokan. Setiap
kali liat rambut rontok di lantai sampai bergumpal-gumpal, aku tergoda untuk
memotong rambut super pendek lagi. Aku pernah melakukannya dua tahun yang lalu
dan waktu itu rambutku sukses nggak rontok. Tapi setelah rambut mulai panjang,
mulai rontok lagi. Gitu-gitu terus sampai mantan ngajak balikan kiamat.
Aku sih nggak keberatan potong rambut jadi pendek lagi
soalnya aku bakalan tetep menawan nggak peduli model rambutnya seperti apa
*dilempar gagang cangkul. Tapi aku yang satunya menolak keras. Karena yah,
kalau potong rambut pendek, itu artinya aku harus nunggu lama lagi buat
manjangin rambut. Dan sebagai catatan, seumur hidup aku belum pernah punya
rambut panjang. Pantas saja banyak lelaki yang mencampakkanku. Kemungkinan besar
karena rambutku kurang panjang buat dibelai-belai. Setelah ngotot-ngototan,
bertengkar hebat, dan saling cekik dengan diri sendiri, akhirnya diriku yang
satu menang. Aku nggak akan potong rambut, no matter what. Biarkan rambut ini
tumbuh panjang. Ha tapi rontok ini gimanaaa? Tanyaku pada diriku sendiri sambil
jeduk-jedukin kepala ke lemari.
Pada saat depresi dan dilema hebat itulah, bersama
cahaya dari langit, turun malaikat yang mengabarkan kabar baik. Waktu itu aku
lagi bermalas-malasan di kasur sambil facebookan seperti biasa. Tiba-tiba aja
nongol di beranda statusnya mbak Umi yang ngobrolin minyak urang-aring jadul
yang masih dipercayanya untuk merawat rambut tetap hitam alami. Tapi kan aku
nggak pengen rambut hitam. Jadi harusnya postingan itu nggak ada sangkut
pautnya dong? Ada. Soalnya habis itu aku nanya “Mbak, itu minyaknya bisa buat
mengatasi kerontokan nggak?”
“Nggak bisa, Pelle. Ini untuk menghitamkan saja. Kalau
masalah kerontokan aku pakai shampoo ginseng yang murah meriah malah cocok,”
jawab mbak Umi.
“Shampoo ginseng kaya apa?” tanyaku penasaran.
Tak lama kemudian mbak Umi menerbitkan postingan baru
tentang shampoo ginseng yang konon murah meriah itu.
“Ohalaaah, iya, tahu, shampoo yang biasa dipakai buat
nyuci mobil sama bapakku,” kataku ngece terang-terangan. Jadi itu shampoo
dengan kemasan botol besaaaar yang ada macem-macem varian itu lho gaes. Yang dulu
aku tahu sih adanya urang-aring sama lidah buaya. Nah, yang lidah buaya ini
warnanya ijo mirip sunlight gitu dan emang bapakku biasanya kalau nyuci mobil
pakai shampoo ini. Tapi aku nggak tahu banget sumpah, kalau ada yang varian
ginseng. Dan lagian, aku juga nggak tahu kalau mau beli shampoo ini di mana
soalnya menurut mbak Umi adanya cuma di warung-warung kecil gitu. Sialnya warung-warung
kecil sekitar sini nggak ada yang jual.
Akhirnya aku nitip sama mbak Umi sekalian beli wader
kriuk balado dagangannya mbak Umi yang enak banget dan bikin Ibing lupa diri:
ngehabisin satu bungkus tanpa sadar. Wader kriuk ini tersedia dalam berbagai
rasa dan highly recommended deh gaes. Kalian harus coba. Mungkin nanti (sekali
lagi kapan-kapan) aku bakalan ngepost review jajanan. Tapi sekarang, kita balik
ke shampoo dulu.
Penampakannya kaya gini nih gaes.
Simple, jadul, dan besar sekali. Ini ukuran 350ml harganya cuma lima belas ribu saja. Nggak heran kalau sama bapakku dipakai buat nyuci mobil. Aslinya aku agak deg-degan juga. Shampoo merek nggak femes gini ntar jangan-jangan rambutku malah makin rusak lagi. Tapi pas tak teliti dengan seksama, ternyata produsen shampoo ini adalah PT. SEKAWAN. Iya, PT. SEKAWAN yang itu, yang juga memproduksi sabun holly. Since I trust sabun holly for helping me with my acne, I will trust this shampoo too. Sekawan kan emang produsen kosmetik murah meriah. Pengalaman membuktikan sabun holly yang murahnya kebangetan itu jauh lebih ampuh dibanding produk anti jerawat lain yang pernah kucoba. Dan aman. Kami menduga, harga produknya jadi murah karena mereka nggak ngiklan yang mahal-mahal. Cuma distribusi konvensional dari warung ke warung. Pas aku ngecek di websitenya sekawan, ternyata ada macem-macem varian juga.
Simple, jadul, dan besar sekali. Ini ukuran 350ml harganya cuma lima belas ribu saja. Nggak heran kalau sama bapakku dipakai buat nyuci mobil. Aslinya aku agak deg-degan juga. Shampoo merek nggak femes gini ntar jangan-jangan rambutku malah makin rusak lagi. Tapi pas tak teliti dengan seksama, ternyata produsen shampoo ini adalah PT. SEKAWAN. Iya, PT. SEKAWAN yang itu, yang juga memproduksi sabun holly. Since I trust sabun holly for helping me with my acne, I will trust this shampoo too. Sekawan kan emang produsen kosmetik murah meriah. Pengalaman membuktikan sabun holly yang murahnya kebangetan itu jauh lebih ampuh dibanding produk anti jerawat lain yang pernah kucoba. Dan aman. Kami menduga, harga produknya jadi murah karena mereka nggak ngiklan yang mahal-mahal. Cuma distribusi konvensional dari warung ke warung. Pas aku ngecek di websitenya sekawan, ternyata ada macem-macem varian juga.
Gambar dari www.skw.co.id |
Komposisinya kaya gini.
Aku nggak ngerti soal komposisi dan selama ini gagal mempelajarinya karena aku anaknya susah kalau disuruh nginget-inget istilah-istilah kaya gitu. Tapi di sini tertulis jelas kalau shampoo ini mengandung SLS yang sebenarnya nggak bagus bagi diri sendiri maupun lingkungan. Cuma yaa, jarang banget shampoo yang nggak mengandung SLS tuh. Shampoo anak-anak yang setahun kemarin tak pakai aja mengandung SLS semua.
Aku nggak ngerti soal komposisi dan selama ini gagal mempelajarinya karena aku anaknya susah kalau disuruh nginget-inget istilah-istilah kaya gitu. Tapi di sini tertulis jelas kalau shampoo ini mengandung SLS yang sebenarnya nggak bagus bagi diri sendiri maupun lingkungan. Cuma yaa, jarang banget shampoo yang nggak mengandung SLS tuh. Shampoo anak-anak yang setahun kemarin tak pakai aja mengandung SLS semua.
Udah ada nomer POM dan expired date. Selain itu yang
cukup membuatku terpesona, ada juga label halal MUI jadi ukhti-ukhti boleh
tenang. Shampoo ini nggak mengandung gelatin babi.
Teksturnya lumayan kental dan warnanya bening. Kalau diendus
aroma ginsengnya tercium kuat dan hampir kaya jamu gitu. Kalau dipakai keramas
rasanya hangat di kulit kepala. Tadinya aku bertanya-tanya apa ini hanya
perasaanku saja, tapi ternyata di pemakaian-pemakaian berikutnya juga sama,
hangat di kulit kepala. Setelah dibilas tidak meninggalkan kesan licin.
Sayangnya shampoo ini belum mengandung kondisioner. Jadi
kalau mau lembut harus pakai kondisioner lagi dan aku benci cara keramas kaya
gitu. Ribet. Biasanya shampoo anak-anak yang kupakai udah plus kondisioner. Jadinya
praktis. Berhubung aku males menjalani proses shampoan-bilas-pakai
kondisioner-tunggu beberapa saat-bilas, aku cuma shampoan biasa, trus udahannya
tak kasih minyak zaitun yang biasanya tak pakai buat hair mask. Dikit tapi
minyak zaitunnya, dua tetes. Dan cuma tak pakai di batang rambut mulai tengah
sampai ke ujung. And it works so well. Kalau nggak pakai minyak zaitun rambutku
bakal jadi kering dan kasar.
Yang membuatku terkagum-kagum dari shampoo yang murah
byanget ini, dia rupanya memiliki kemampuan untuk memperbaiki sejak pemakaian
pertama. Kok bisa? Iya, jadi habis keramas pertama itu aku merasa rambut
rontokku berkurang. Tadinya juga aku menganggap itu cuma perasaanku aja tapi perasaan
itu menguat karena setelah seminggu memakai shampoo ini, rambut rontokku
berkurang drastis. Yang biasanya mencapai seratus lembar per hari, berkurang
menjadi sekitar lima lembar saja. Emejing bukan? Aku ngerasaain banget akar
rambutku menguat. Terbukti pas aku belai-belai nggak ada yang rontok blas. Aku sisiran
juga yang rontok paling cuma dua. Aku jambak-jambak juga aman sodara-sodara. Akupun
segera menyalakan soundtrack dan nyanyi “Ini keajaiban alam!”
Sekali lagi rupanya, aku tertohok dan memetik
pelajaran untuk not judge a product by its price. Shampoo ini juga nggak bikin
kulit kepalaku gatal kok. Jadi untuk sementara ini aku bakal pakai shampoo ini
terus. Kesimpulannya, I love this shampoo oh so fucking much. Baru kali ini
kenal shampoo yang bisa menguatkan akar rambut sampai dua puluh kali lebih
kuat. Dan dia bahkan nggak jual omong kosong lewat iklan. Local brand rocks! Repurchase?
Emm, mungkin nanti nyobain varian lain ya. Lagian yang ini juga masih banyak
banget. Aku ragu bisa menghabiskannya dalam waktu setengah tahun.
Gitu aja gaes, ceritaku menguatkan akar rambut sampai
dua puluh kali lebih kuat dengan shampoo ginseng. Ini cuma cerita pengalaman
aja ya. Aku bukan ahli di bidang perrambutan dan produk yang cocok di aku,
belum tentu cocok di orang lain dan sebaliknya. Kalau ada yang salah-salah,
perlu dikoreksi, atau kalian mau nambahin apaa gitu, please feel free to
coment.
Love,
Isthar Pelle
0 komentar