TUA ITU PASTI. YUK MULAI BERINVESTASI!

by - 04.47.00




Oke, sebelum membahas mengapa berinvestasi di usia muda itu penting, kita jawab pertanyaan ini dulu: mengapa berinvestasi itu penting?
Jawabannya bisa banyak. Kalian bisa googling pentingnya investasi dan akan mendapatkan setumpuk alasan di halaman pertama. Tapi menurut aku nih, kita perlu berinvestasi setidaknya karena satu alasan: tua itu pasti, gaes.
Jiwa boleh muda, semangat boleh membara, tapi raga kita ini memang tercipta untuk menua. Dan seiring dengan penuaan itu, tenaga dan kekuatan kita juga berkurang. Jadi bagi kamu-kamu yang rajin bekerja, ingat kalau kita nggak bisa bekerja selamanya. Suka tidak suka, kita memang pada akhirnya akan terpaksa berhenti bekerja. Pensiun. Beruntunglah bagi mereka yang menerima dana pensiun dari kantor terdahulu. Lha yang enggak?
Banyak lho, contohnya. Aku ambil contoh satu aja ya, tetangga kosku deket sini. Namanya Pak Pri. Pak Pri ini udah puluhan tahun kerja di perusahaan karoseri. Perusahaan itu memiliki aturan usia untuk karyawannya. Yang sudah tua nggak boleh kerja lagi. Pada usia 55 tahun Pak Pri diberhentikan dengan diberi pesangon. Pesangon itu hanya cukup untuk bertahan beberapa bulan. Waktu itu anak bungsunya masih SMA jadi uang itu juga dipakai untuk biaya sekolah juga. Uang pesangon habis, tapi hidup harus terus berjalan. Pak Pri menjadi pekerja serabutan. Kadang bantu-bantu di bengkel, kadang bantu-bantu di bangunan, kadang nggak dapat kerjaan sama sekali. Hidupnya bergerak dari tidak pasti ke tidak pasti.
Kebanyakan orang setelah pensiun trus hidupnya gimana sih gaes? Beberapa masih tetap bekerja untuk meyambung hidup seperti Pak Pri. Beberapa mendapatkan dana pensiun yang pas-pasan. Beberapa bergantung pada belas kasihan anak. Beberapa hidup sejahtera.
Kalau aku lihat, yang masa tuanya hidup sejahtera kok nggak banyak ya. Di sekitarku kebanyakan orang setelah tua hidup bergantung pada anak. Beberapa ada sih yang meneriman dana pensiun. Tapi apa dana pensiun yang diterima itu cukup? Kalau untuk hidup sendiri sih mungkin cukup. Masalahnya kan banyak yang harus menghidupi istri dan beberapa malah masih harus membiayai sekolah anak.
Sumber gambar: adityafajar.com

Jadi itulah mengapa kita harus berinvestasi. Biar masa depan kita sejahtera. Jadi kaya? Itu efek samping. Tapi setidaknya, kita bisa memastikan kalau hidup kita di masa tua nanti tidak akan merepotkan orang lain (anak).
Trus, kenapa investasi sekarang? Kita kan masih muda. Well, aku nggak akan ngejelasin pakai istilah ekonomi yang susah-susah karena aku juga nggak mudeng. Sederhananya, kalau kita mulai investasi sejak masih muda, kita punya waktu lebih banyak untuk membiarkan investasi kita tumbuh dan berkembang. Dan itu berarti keuntungan yang lebih banyak. Soal keuntungan yang lebih banyak ini pasti mudah dipahami bukan?
Bai de wei, kamu udah investasi belum Pel? Emm, aku mulai belajar mengelola keuangan itu sejak kerja pas kuliah dulu. Jadi aku kerja sebagai guru les di bimbel gitu. Nha, owner bimbelnya ini ngajariin kalau kita punya penghasilan, maksimal yang dihabiskan untuk konsumsi itu adalah 70%. Sisanya dibagi. 10% untuk tabungan tak terduga, 10% untuk charity, dan 10%nya untuk investasi. Pokoknya berapapun kecilnya penghasilanmu, bagi seperti itu.

Lha trus waktu itu kamu langsung menerapkan ilmu itu nggak? Sayangnya enggak. Waktu itu penghasilnaku terlalu kecil. Meskipun mentorku bilang berapapun kecilnya penghasilan tetep harus dibagi seperti itu, aku nggak bisa. Karena waktu itu buat makan aja kadang masih kurang-kurang. Aku harus bayar kuliah sendiri, bayar kos, tugas dan buku-buku, dan lain sebagainya. Penghasilanku kurang banget waktu itu. Aku bahkan harus bertahan dari utang satu ke utang lainnya.
Bertahun-tahun kemudian, setelah hidupku agak baikan, aku baru mulai investasi. Aku udah nyoba beberapa jenis tabungan berjangka di bank-bank tapi aku nggak suka dan akhirnya aku stop semua. Akhirnya semua uang tak puterin buat modal terus. Jadi berapapun uang yang aku dapet, aku puterin lagi buat modal. Nyisain dikit cuma buat makan. Itu sudah kumulai sejak 2015 (emang baru tahun kemarin) dan akhirnya uang itu berkembang. Dulu aku jualan kaos cuma modal satu-dua lembar. Kalau ada pesenan harus minta DP dulu buat belanja. Sekarang sudah bisa produksi agak banyak.
Sayangnya, investasi 100% di bisnis berjalan seperti itu nggak stabil. Kalau pas lagi nggak banyak orderan ya uangnya nggak berputar. Padahal kan tetep butuh makan. Belum lagi masih ada resiko lain ke depannya. Kaya yang aku jelasin di awal tadi. Tua itu pasti. Kebayang nggak kalau pas udah tua nanti aku masih harus susah-susah nyablon? Bisa-bisa mencang mencong semua sablonannya gara-gara aku gemeteran.
Makanya aku mulai berpikir untuk mencari instrument investasi lain. Tapi apa ya? Beberapa temanku trading forex. Begitu aku mencoba belajar, aku langsung mundur. Otakku sedih kalau berhadapan dengan angka. Bisnis itu jelas bukan bidangku.
Akhirnya, setelah melalui pertapaan panjang, aku memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana. Danareksa Investment Management memiliki program yang namanya Investasiku Masa Depanku. Program ini bisa digunakan untuk banyak tujuan, nggak cuma pensiuan aja, tapi juga liburan, dan dana pendidikan. *kedipin calon bapaknya anak-anak
Program Investasiku Masa Depanku ini menurutku adalah program investasi terbaik. Kenapa?
1.     Dana diatur oleh manajer investasi
Jadi dana yang kita setorkan ini nantinya diatur oleh manajer investasi. Jadi aku nggak usah pusing-pusing ngikutin perkembangan harga di bursa saham. Pokoknya tahu beres.
2.     Modal minimal
Aku kan duitnya nggak banyak ya. Kalau buat investasi yang banyak-banyak belum bisa. Untunglah program Investasiku Masa Depanku bisa dimulai hanya dengan Rp. 200.000 saja per bulannya.
3.     Praktis
Program reksa dana Investasiku Masa Depanku ini sudah menerapkan autocollection. Jadi akan terdebet secara otomatis dari rekening. Ini sangat memudahkanku dan yang terutama, membantuku yang pelupanya minta ampun ini.
4.     Transparan
Secara rutin, investor akan menerima laporan keuangan mengenai reksa dana. Kita juga bisa tahu dana kita diinvestasikan ke aset apa saja.
5.     Likuiditas
Ketika jangka waktu minimal sudah selesai, maka kita akan diberi pilihan untuk mencairkan dana atau lanjut terus. Jadi kalau misalnya butuh duit ya bisa langsung dicairkan gitu.
Cucok kan? Buat ikutan program Investasiku Masa Depanku ini gampang banget karena sekarang bank-bank nasional sudah banyak yang menjadi agen penjualan reksa dana. Jadi, nggak usah nunggu tua gaes. Yuk mulai berinvestasi!

Artikel ini diikutsertakan dalam kompetisi blog Blogger Writing Competition - Investasi Masa Depanku bersama Reksadana Danareksa. Isi dan tulisan dari artikel blog post ini di luar tanggung jawab Danareksa Investment Management.

You May Also Like

0 komentar