TUA ITU PASTI. YUK MULAI BERINVESTASI!
Oke, sebelum membahas mengapa berinvestasi di usia
muda itu penting, kita jawab pertanyaan ini dulu: mengapa berinvestasi itu
penting?
Jawabannya bisa banyak. Kalian bisa googling
pentingnya investasi dan akan mendapatkan setumpuk alasan di halaman pertama. Tapi
menurut aku nih, kita perlu berinvestasi setidaknya karena satu alasan: tua itu
pasti, gaes.
Jiwa boleh muda, semangat boleh membara, tapi raga
kita ini memang tercipta untuk menua. Dan seiring dengan penuaan itu, tenaga
dan kekuatan kita juga berkurang. Jadi bagi kamu-kamu yang rajin bekerja, ingat
kalau kita nggak bisa bekerja selamanya. Suka tidak suka, kita memang pada
akhirnya akan terpaksa berhenti bekerja. Pensiun. Beruntunglah bagi mereka yang
menerima dana pensiun dari kantor terdahulu. Lha yang enggak?
Banyak lho, contohnya. Aku ambil contoh satu aja ya,
tetangga kosku deket sini. Namanya Pak Pri. Pak Pri ini udah puluhan tahun
kerja di perusahaan karoseri. Perusahaan itu memiliki aturan usia untuk
karyawannya. Yang sudah tua nggak boleh kerja lagi. Pada usia 55 tahun Pak Pri
diberhentikan dengan diberi pesangon. Pesangon itu hanya cukup untuk bertahan
beberapa bulan. Waktu itu anak bungsunya masih SMA jadi uang itu juga dipakai
untuk biaya sekolah juga. Uang pesangon habis, tapi hidup harus terus berjalan.
Pak Pri menjadi pekerja serabutan. Kadang bantu-bantu di bengkel, kadang
bantu-bantu di bangunan, kadang nggak dapat kerjaan sama sekali. Hidupnya
bergerak dari tidak pasti ke tidak pasti.
Kebanyakan orang setelah pensiun trus hidupnya gimana
sih gaes? Beberapa masih tetap bekerja untuk meyambung hidup seperti Pak Pri.
Beberapa mendapatkan dana pensiun yang pas-pasan. Beberapa bergantung pada
belas kasihan anak. Beberapa hidup sejahtera.
Kalau aku lihat, yang masa tuanya hidup sejahtera kok
nggak banyak ya. Di sekitarku kebanyakan orang setelah tua hidup bergantung
pada anak. Beberapa ada sih yang meneriman dana pensiun. Tapi apa dana pensiun yang
diterima itu cukup? Kalau untuk hidup sendiri sih mungkin cukup. Masalahnya kan
banyak yang harus menghidupi istri dan beberapa malah masih harus membiayai
sekolah anak.
Sumber gambar: adityafajar.com |
Jadi itulah mengapa kita harus berinvestasi. Biar masa
depan kita sejahtera. Jadi kaya? Itu efek samping. Tapi setidaknya, kita bisa
memastikan kalau hidup kita di masa tua nanti tidak akan merepotkan orang lain
(anak).
Trus, kenapa investasi sekarang? Kita kan masih muda. Well,
aku nggak akan ngejelasin pakai istilah ekonomi yang susah-susah karena aku
juga nggak mudeng. Sederhananya, kalau kita mulai investasi sejak masih muda,
kita punya waktu lebih banyak untuk membiarkan investasi kita tumbuh dan
berkembang. Dan itu berarti keuntungan yang lebih banyak. Soal keuntungan yang
lebih banyak ini pasti mudah dipahami bukan?
Bai de wei, kamu udah investasi belum Pel? Emm, aku mulai
belajar mengelola keuangan itu sejak kerja pas kuliah dulu. Jadi aku kerja
sebagai guru les di bimbel gitu. Nha, owner bimbelnya ini ngajariin kalau kita
punya penghasilan, maksimal yang dihabiskan untuk konsumsi itu adalah 70%. Sisanya
dibagi. 10% untuk tabungan tak terduga, 10% untuk charity, dan 10%nya untuk
investasi. Pokoknya berapapun kecilnya penghasilanmu, bagi seperti itu.
Lha trus waktu itu kamu langsung menerapkan ilmu itu
nggak? Sayangnya enggak. Waktu itu penghasilnaku terlalu kecil. Meskipun mentorku
bilang berapapun kecilnya penghasilan tetep harus dibagi seperti itu, aku nggak
bisa. Karena waktu itu buat makan aja kadang masih kurang-kurang. Aku harus
bayar kuliah sendiri, bayar kos, tugas dan buku-buku, dan lain sebagainya. Penghasilanku
kurang banget waktu itu. Aku bahkan harus bertahan dari utang satu ke utang
lainnya.
Bertahun-tahun kemudian, setelah hidupku agak baikan,
aku baru mulai investasi. Aku udah nyoba beberapa jenis tabungan berjangka di
bank-bank tapi aku nggak suka dan akhirnya aku stop semua. Akhirnya semua uang
tak puterin buat modal terus. Jadi berapapun uang yang aku dapet, aku puterin
lagi buat modal. Nyisain dikit cuma buat makan. Itu sudah kumulai sejak 2015
(emang baru tahun kemarin) dan akhirnya uang itu berkembang. Dulu aku jualan
kaos cuma modal satu-dua lembar. Kalau ada pesenan harus minta DP dulu buat
belanja. Sekarang sudah bisa produksi agak banyak.
Sayangnya, investasi 100% di bisnis berjalan seperti
itu nggak stabil. Kalau pas lagi nggak banyak orderan ya uangnya nggak
berputar. Padahal kan tetep butuh makan. Belum lagi masih ada resiko lain ke
depannya. Kaya yang aku jelasin di awal tadi. Tua itu pasti. Kebayang nggak
kalau pas udah tua nanti aku masih harus susah-susah nyablon? Bisa-bisa mencang
mencong semua sablonannya gara-gara aku gemeteran.
Makanya aku mulai berpikir untuk mencari instrument investasi
lain. Tapi apa ya? Beberapa temanku trading forex. Begitu aku mencoba belajar,
aku langsung mundur. Otakku sedih kalau berhadapan dengan angka. Bisnis itu
jelas bukan bidangku.
Akhirnya, setelah melalui pertapaan panjang, aku
memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana. Danareksa Investment
Management memiliki program yang namanya Investasiku Masa Depanku. Program ini
bisa digunakan untuk banyak tujuan, nggak cuma pensiuan aja, tapi juga liburan,
dan dana pendidikan. *kedipin calon bapaknya anak-anak
Program Investasiku Masa Depanku ini menurutku adalah
program investasi terbaik. Kenapa?
1.
Dana diatur oleh
manajer investasi
Jadi dana yang kita setorkan ini nantinya diatur oleh
manajer investasi. Jadi aku nggak usah pusing-pusing ngikutin perkembangan
harga di bursa saham. Pokoknya tahu beres.
2.
Modal minimal
Aku kan duitnya nggak banyak ya. Kalau buat investasi
yang banyak-banyak belum bisa. Untunglah program Investasiku Masa Depanku bisa
dimulai hanya dengan Rp. 200.000 saja per bulannya.
3.
Praktis
Program reksa dana Investasiku Masa Depanku ini sudah
menerapkan autocollection. Jadi akan terdebet secara otomatis dari rekening. Ini
sangat memudahkanku dan yang terutama, membantuku yang pelupanya minta ampun
ini.
4.
Transparan
Secara rutin, investor akan menerima laporan keuangan
mengenai reksa dana. Kita juga bisa tahu dana kita diinvestasikan ke aset apa
saja.
5.
Likuiditas
Ketika jangka waktu minimal sudah selesai, maka kita
akan diberi pilihan untuk mencairkan dana atau lanjut terus. Jadi kalau
misalnya butuh duit ya bisa langsung dicairkan gitu.
Cucok kan? Buat ikutan program Investasiku Masa
Depanku ini gampang banget karena sekarang bank-bank nasional sudah banyak yang
menjadi agen penjualan reksa dana. Jadi, nggak usah nunggu tua gaes. Yuk mulai
berinvestasi!
Artikel ini diikutsertakan dalam kompetisi blog Blogger Writing Competition - Investasi Masa Depanku bersama Reksadana Danareksa. Isi dan tulisan dari artikel blog post ini di luar tanggung jawab Danareksa Investment Management.
0 komentar