VAMPIR DI SEMESTA JEANINE

by - 01.06.00



Ilustrasi dari Up from The Grave (seri Night Huntress).


Jeanine Frost adalah seorang penulis novel err, aku nggak tau genrenya apa aja, tapi terakhir kali aku ngecek di webnya, bukunya seri-seri vampir semua sih. Aku tadinya nggak kenal blas nama Jeanine Frost. Lha trus aku kenalan dari mana? Dari mbak Umi yang jualan novel murah-murah 18ribuan. Aku nggak mikir itu novel apa tadinya asal beli aja sih mumpung murah. Di back cover ada tulisannya genre paranormal-romance. Kirain bakal mirip-mirip Hex Hall gitu (yang baru kubaca buku pertamanya). Ternyata eh ternyata, ini novel vampir, pemirsa.
Aku sendiri suka cerita vampir. Bahkan kadang-kadang aku mengalami kebingungan serius nggak yakin aku ini vampir apa manusia? Soalnya tanda-tanda kevampiran banyak banget di aku. Misalnya, aku kalau malam begadang dan begitu matahari terbit ngantuk, trus aku juga suka sakaw darah. Hahaha. Oke, itu anemia, dan well, ternyata aku masih belum punya taring yang keren dan kemampuan hipnotis. Jadiii, bukan, aku bukan vampir. Tapi aku suka cerita vampir.
Novel vampir yang pertama kali tak baca tentu saja tak lain dan tak bukan adalah Twilight. Aku baca buku pertamanya aja sih tapi. Soalnya aku nggak terlalu suka dan emm, menurutku banyak hal tentang dunia pervampiran yang nggak kusetujui di Twilight.
Vampire Academy aku baca buku pertama dan kedua dan aku suka. Mungkin karena Vampire Academy rasanya lebih remaja banget dan aku setuju sama konsep donor darah manusia (yang ada juga di dunia vampire Jeanine).
Terus, aku baca novel judulnya Dark Blood, yang itu bagus banget, asik banget, dan nggak tak sangka-sangka ternyata ditulis oleh orang Indonesia (aku lupa namanya, novelnya ada di kosnya Ibing). Kalau di Dark Blood nggak disebut vampir sih, apaa gitu namanya lupa. Tapi sama lah intinya, tentang makhluk penghisap darah.
Terus aku punya The Vampire Chroniclesnya Anne Rice, tapi baru tak baca sampai halaman seratus berapa gitu lah, lupa. Alasannya? Ini buku ketiganya (Queen of The Damned), dan aku belum baca yang pertama (Interview With The Vampire) dan kedua (The Vampire Lestat) sehingga aku banyak yang agak-agak bingung. Oke, itu alasan yang nggak jujur banget. Alasan jujurnya, ini buku versi bahasa Inggris dan karena ini buku lama, aku kok susah ya memahaminya? Beda kaya pas aku baca Divergent atau Hunger Games gitu. Di Vampire Chronicles banyak istilah-istilah yang bikin aku mengkerut dan ngebatin “Apa lagi ini?” “Kalimat ini maksudnya gimana sih?” dan seterusnya. Lagian, setelah tak tabah-tabahin baca halaman per halaman, Queen of The Damned ini membosankan banget. Terlepas dari bahasanya yang emang bikin aku mengkerut, kebanyakan isinya adalah narasi, narasi, dan narasiiiiii. Dialognya cuma dikit, dan ntar aku bikin postingan terpisah aja deh soal ini.
Kemudian aku ketemu sama Jeanine ini. Sejauh ini aku sudah beli empat biji. Twice Tempted, trus Eternal Kiss of Darkness, trus Once Burned, baru First Drop of Crimson. Pertama beli dua, Twice Tempted sama Eternal Kiss of Darkness. Kenapa pilih dua itu? Karena mengikuti stoknya mbak Umi. :D
Pertama baca Twice Tempted, dari blurbnya aja udah ketahuan kalau itu adalah cerita lanjutan. Trus tak tengok-tengok, di cover belakang bagian dalam, itu ada tulisannya keterangan Seri Night Prince: 
1. Once Burned
2. Twice Tempted
Pas baca Eternal Kiss of Darkness juga ada tulisannya Seri Night Huntress World:
1. First Drop of Crimson
2. Eternal Kiss of Darkness
Makanya kemudian aku pesen ke mbak Umi dua buku sebelumnya itu.
Pas baca-baca, aku sadar kalau semua novel Jeanine ini berada di semesta yang sama. Tokoh-tokohnya saling kenal, saling mengisi, dan saling muncul bergantian sebagai tokoh utama. Terus, di salah satu ucapan terima kasih aku baca kalau Cat dan Bones yang muncul di hampir setiap judul ternyata adalah tokoh utama dari seri Jeanine yang pertama, yaitu seri Night Huntres (yang malah belum kubaca satupun) dan bikin aku bertanya-tanya, emang ceritanya Cat sama Bones gimana sih?
Daaaan setelah kuselidiki dengan lebih seksama di webnya Jeanine yaitu www.jeaninefrost.com, aku baru tahu kalau ternyata plot utamanya justru ya ceritanya Cat sama Bones itu. Empat novel yang udah kubeli ternyata novel spin off. Dan semua itu tergabung di Night Huntress Universe yang udah keluar 19 judul (termasuk ebook novella) dan masih akan ada satu judul lagi Oktober 2016 ini. Yah, aku baru punya empat, so, 16 more to go, dan mungkin aku akan mengikuti terus seri ini. Hehe.
Kok tumben Pel? Biasanya juga nggak sampe segitunya.
Soalnyaaaah, aku suka sama dunia vampirnya Jeanine ini. Ini beberapa alasannya:

1.      Ada Vlad.

Vlad yang Dracula itu. Kalau kalian adalah tipe yang percaya kalau pembaca bisa jatuh cinta pada tokoh dalam buku yang dibacanya, maka well, aku berharap bisa pacaran sama Vlad. Vlad itu ada orang benerannya lho. Dan cerita Vlad ini menginspirasi novel Draculanya Bram Stoker itu. Kalau nggak percaya, gugling aja pakai kata kunci Vladislav Basarab Dracul. Eh, btw, aku baru tahu dari Wikipedia kalau dracul itu ternyata artinya naga. Diambil dari kata draco/drago gitu. Tadinya aku nggak mikir sampai sana.

2.      Kehidupan vampir yang masuk akal

Ada donor manusia kaya di Vampire Academy. Ini lebih masuk akal dibanding minum darah hewan demi supaya tidak membunuh manusia. Ya kan porsi makannya vampire itu nggak banyak-banyak banget sampai darah punya satu orang habis ya kan? Kecuali udah lama nggak makan dan haus darah, atau vampir baru yang masih lapar karena mengeluarkan banyak energi untuk menyesuaikan diri. Dan oya, di sini, manusia nggak bisa serta merta berubah jadi vampir cuma karena digigit.

3.      Penokohan yang pas

Ini perlu banget aku pelajari dari Jeanine. Selama ini aku kalau nulis cerita, karakter utamanya hampir pasti mirip-mirip semua. Yup! Mirip aku. Bukan karena narsis, bukan. Tapi karena itu jauh lebih gampang untuk dilakukan. Aku otomatis tahu kalau menghadapi situasi begini maka si tokoh akan bagaimana karena pada dasarnya, aku menceritakan diriku sendiri. Ini nggak akan jadi masalah kalau aku cuma nulis sepotong cerita. Masalahnya adalah ketika nulis banyaaak cerita, dengan macam-macam judul dan bahkan genre yang berbeda, tapi karakter tokoh utamanya sama semua. Pembaca bakalan muntah-muntah dan bosen karena lama-lama mereka apal, ah paling ntar dia begini, ntar paling begitu.
Aku ketemu tiga pasang tokoh utama di seri ini dan gaya dan karakter orangnya beda-beda semua. Leila di Once Burned sama Twice Tempted, anaknya keras kepala, semau sendiri, nggak mau diatur, dan meledak-ledak. Paaaas banget untuk dipasangin sama Vlad yang songong, arogan, kejam, dan juga keras kepala.
Kira di Eternal Kiss of Darkness karakternya dewasa, tenang, kuat, mampu menguasai keadaan. Paaas banget dijodohin sama Mencheres yang ceritanya adalah vampire terkuat di dunia sekaligus bijak banget karena sudah berusia 4000 tahun.
Denise di First Drop of Crimson ceritanya gegabah tapi sayang keluarga. Sebenernya Denise agak nyebelin sih dan aku nggak terlalu suka karena dia itu ceroboh, panikan, dan hampir nggak pernah mikir dulu sebelum memutuskan sesuatu. Yaa mungkin cocok dipasangin sama Spade yang pengertian dan lumayan ngalahan dan pantang menyerah.

4.      Adegan panas

Hahaha. Abaikan saja poin ini. Tapi serius lho, di semua judul, Jeanine pasti menyelipkan beberapa adegan panas yang dituliskan secara teramat sangat jelas. Jadi yeah, ini itu novel dewasa, nggak kaya Vampire Academy yang cocok dikonsumsi remaja. Lagian kalau dilihat dari usia tokoh-tokohnya juga memang dewasa semua sih. 

Itu dia alasannya gaes. Selain itu semua, adegan aksi yang ditampilkan juga bagus, menantang, klimaksnya pas, dan yahh, semuanya pas deh buat aku. 
Sebelum-sebelum ini aku nggak pernah niat sama sekali untuk nulis cerita vampir. Kepikiranpun enggak. Tapi sejak baca novel Jeanine ini aku kok jadi pengen nulis cerita vampirku sendiri ya?
Btw, selesai ngepost ini aku mau langsung pesen ke mbak Umi buat melengkapi koleksi. Kamu mau juga? Hubungi sana, di akun facebook Umi Sumiyarsi. Murah lho, cuma lapan belas ribuan. Kalau nggak suka cerita vampir, don’t be worry. Mbak Umi masih sedia banyak judul lain.
Atau kamu suka vampir juga ternyata? Punya novel vampir recommended? Bagi-bagi infonya dong di kolom komentar.
Akhir kata, thank you so much for reading, and see you in the next post!

Love,
Isthar Pelle

You May Also Like

0 komentar