Lagi males bikin gambar sendiri. Kalian tau aku ngambil ini dari mana. |
Aku
aslinya udah mau nulis tentang resolusi ini sejak beberapa hari yang lalu. Tapi
nggak nyadar aja tau-tau udah tanggal 31. Hahaha.
Sebenernya
aku bukan tipe anak yang suka nulis-nulis resolusi sih. I hate making promise
that I can’t kept. Tapiiih, 2016 kemarin aku jalanin tanpa rencana sama sekali.
Gimana mau bikin rencana wong aku memasuki 2016 aja dengan penuh ketidaksiapan.
Well,
jadi sebenernya akhir tahun 2015 aku udah punya plan brilian dan bahkan bisa
dibilang pencapaian terbesarku sepanjang hayat. Untuk pertama kalinya dalam
sejarah, aku bisa fokus menginginkan sesuatu dan serius ngerjain satu hal itu.
Tapi seperti yang kalian semua tahu, Tuhan Maha Menciptakan Plot Twist. Siap
atau enggak. Dan kalian tahu apa yang terjadi padaku di pergantian tahun lalu.
Kejadiannya
sih nggak ada sebulan. Efeknya yang lama. Bagaimanapun, setelah itu semua, aku
sangat bersyukur akhirnya bisa mengambil keputusan yang tepat, masih bisa
ketawa ngakak, sehat, dan syukuuuur banget tahun ini toh happy ending juga.
Meskipun
tanpa rencana karena tadinya aku pas mulai 2016 itu rencanaku sesederhana bertahan
hidup, banyakin becanda, dan nggak sakit jiwa, sepanjang 2016 ini aku
mendapatkan banyak hadiah banget. Pertama, reset teman. Pas kejadian setahun
lalu itu momen pas byaanget untuk seleksi. Orang-orang yang ngaku teman
menunjukkan warna aslinya semua. Yang ternyata palsu terseleksi dengan
sendirinya. Hadiahnya? Aku dapat bwanyaaak banget teman baru. Yang semuanya
super amazing yet inspiring. Dan banyak hal-hal baru lain yang aku mulai
meskipun nggak aku rencanakan.
Tahun
ini tentu saja rencana-rencana itu ada. Sekalipun nggak tak pikir spaneng
soalnya males ntar ditwist lagi. Hahaha. Tapi menurutku punya rencana dan gagal
masih jauh lebih mending daripada jalan tanpa tujuan sama sekali. Besides,
sekarang aku udah sehat kok. Seenggaknya selama beberapa bulan terakhir udah
nggak pernah nyoba bunuh diri lagi dan aku sungguh bersyukur untuk itu. Jadi
bisa dibilang goal 2016 yaitu hidup waras, sudah tercapai dengan sukses.
Sekarang tinggal siap-siap masuk babak berikutnya. Jeng jeeeeng!!!!
Blogging
Hihihi.
Aku aslinya malu kalau ngomongin ini. I was a bad bad bad blogger. Lihat aja,
jumlah postinganku menyedihkan bukan? Blog ini aslinya udah tak bikin sejak
tahun 2012. Tapi sama kasus kaya blog-blogku sebelumnya, blog inipun tadinya
tak anggurin selama kira-kira … empat tahun. *efek muka diselimuti awan mendung
Sekitar
tengah tahun 2016, pas aku sudah mulai agak waras dan nggak kebanyakan curhat
lagi di fesbuk, aku mulai suka nulis status panjang-panjang, yang kemudian tak
pikir jadi “Kalau aku bisa nulis status tiap hari, kenapa aku nggak ngeblog
aja?” Jadinya aku mulai nulis di blog lagi. Iyaaa, aku tahu masih nggak niat
juga, masih lebih sering fesbukannya, tapi seenggaknya itu awal dari segalanya.
*terdengar suara genderang
Tadinya
karena lihat temen-temenku yang blogger beneran itu pada sering ikut
lomba-lomba blog dan memenangkan hadiah yang bikin ngiler, aku sempat pengen
ikut lomba-lomba juga. Tapi ternyataaa, aku nggak cocok jadi blogger lomba.
Pertama, aku nggak bisa nulis kalau terpaksa. Kedua, aku toh suka nggak ingat
(dan ternyata nggak terlalu peduli juga) tanggal pengumumannya itu kapan. Jadi aku
cuma ikut-ikutan beberapa kali dan nggak tak lanjutin lagi. Hehe.
Tahun
depan, aku pengen ngeblog lebih serius, lebih rajin, lebih disiplin. Aku nggak
punya target yang muluk-muluk pengen jadi blogger terkenal, dapet job, atau
apa. I just want to write what I love. Yang penting disiplin. Udah, itu aja.
Nulis Fiksi
Yawlaaaa,
sebagai orang yang selalu ngaku bercita-cita jadi penulis, aku ini apa banget
jal? Setahun ini aku nggak nulis cerita fiksi barang satu paragrafpun. Hiks.
Padahal aku suka nulis fiksi. Dulu, meskipun nggak pernah tak kirimin ke
mana-mana dan tulisanku nggak pernah dibaca siapa-siapa, aku nulis fiksi tiap
hari buat latihan. Yah, aku emang nggak ngirim ke mana-mana soalnya aku masih
tahu lah kualitas tulisanku. Aku nggak mau orang buang waktu mereka yang
berharga hanya untuk baca tulisan sampah. Tapi aku terus belajar. Tahun ini? Enggak
blas. Aku kaya nggak punya sumber inspirasi lagi yang menyalakan kata-kata
dalam kepalaku. Jadi tahun depan aku mau belajar nulis fiksi lagi. Yang bagus. Yang
layak dibaca orang sekalipun gratisan.
Baca Buku
What
a shame. Tahun ini buku yang aku baca nggak nyampe 30. Hiks. Tadinya sih pas
awal-awal tahun kaya yang rajin banget baca. Tapi akhir-akhir tahun pas mulai
rada sibuk, jadi alasan buat nggak baca. Hwaaaaaaaa. Tahun depan juga aku
targetnya nggak muluk-muluk lah. Aku cukup tahu kebiasaanku. Jadi targetnya
tahun depan satu minggu satu buku. Segitu aja kalau bisa tak jalani bener-bener
udah peningkatan. :D
Rencana-rencana Lain yang Rahasia
Tentu
masih ada hal-hal lain yang akan kukerjakan. Tapi seorang teman bijak pernah
bilang, “Kamu kalau lagi ngerjain sesuatu jangan diumbar. Mending nanti aja kalau
udah jadi,” gitu. Jadi ada rencana-rencana yang statusnya itu classified. :v
Intinya
sih resolusiku buat tahun depan sama kaya yang selalu tak pikirkan tiap hari:
pengembangan diri. Jangan labil lagi, jangan kebanyakan melo, banyakin action,
bikin karya sebanyak-banyaknya. Yang tak lihat dari diriku sendiri sih, makin
dewasa aku kalau bikin resolusi makin sederhana. Bukannya berhenti bermimpi
besar. Impian besar itu masih ada dan menjadi satu-satunya jangkar buatku
bertahan hidup. Tapi mending konsisten dengan langkah-langkah kecil dulu. Karena
apa gunanya rencana hebat kalau nggak ada satupun yang dikerjain kan?
Selamat
tahun baru ya gaes! Mudah-mudahan tahun depan dan tahun-tahun berikutnya hidup
kita selalu penuh dengan kebahagiaan. Syemangat! Syemangat! I love you all
soooo much!