Hubungan di sini maksudnya dalam konteks asmara ya. Pacaran gitu. Hahaha.
Suatu hubungan itu butuh banyak faktor biar bisa berhasil dan kedua belah pihak merasa bahagia. Ini aku nggak lagi ngomongin syarat ya. Yang percaya kalau cinta itu tak bersyarat, silakan. Atau yang mau ngegombal bisa menerima dan mencintaiku apa adanya juga silakan aja. Haha.
Aku pribadi merasa aku saat ini sedang nggak bisa menjalin hubungan (asmara) dengan siapapun karena alasan-alasan berikut ini:
Mentally Unstable
Ini mungkin alasan paling besar dan paling utama yang bikin aku nggak bisa menjalin hubungan. Secara mental, aku belum stabil. Kadang-kadang aku bisa stabil dan berfungsi normal seperti biasa sih, tapi kadang aku kumat lagi. Kalau kumat bisa macem-macem kelakuannya. Tantrum, nangis nggak jelas kayak balita, merengek manja memelas, merasa terzalimi, menyakiti diri sendiri, dsb.
Yhaa, aku juga pengennya stabil terus lah pastinya. Siapa juga yang suka jadi kenthir. Tapi nggak tahu. Kadang aku bisa tenang banget, santai, kuat, dan nggak terpengaruh. Tapi kadang masalah sepele banget aja bisa men-trigger aku dan bikin aku jadi suicidal lagi.
Mungkin kalau ada orang yang beneran mencintaiku tanpa syarat, hal ini nggak akan jadi masalah dan dia akan mengambil risiko itu. Tapi aku sendiri sadar kelakuanku yang kayak gini tuh melelahkan.
Jangankan orang lain, wong aku sendiri juga capek kok ngerasainnya. Makanya kalau aku menjalin hubungan sama orang itu aku malah merasa kasihan. Dia mungkin akan berusaha membahagiakan aku dan nolongin aku biar sembuh. Tapi kemungkinan besarnya, selama proses itu, dia sendiri akan merasa nggak bahagia dan malah ketularan stress juga. Wkwk.
Belum Cukup Mencintai Diri Sendiri
Oke, aku emang narsis dan aku sering mempromosikan self love. Itu memang iya. Dan aku mencintai diriku sendiri kok, kalau lagi normal. Kalau lagi kumat kadang aku benci diri sendiri. Itulah kenapa poin nomor satu itu jadi masalah utama. Hahaha.
Jadi gini, mencintai diri sendiri itu syarat utama sebelum menjalin hubungan dengan siapapun. Kalau kita udah cukup mencintai diri sendiri, kita nggak akan merongrong pasangan, memaksa mereka untuk melimpahi kita dengan kasih sayang biar kita merasa dicintai. Singkatnya, kalau kamu udah cukup mencintai dirimu sendiri, ada dia kamu bahagia, nggak ada dia juga kamu tetep bahagia.
Nah, aku belum bisa kayak gitu. Jujur aja aku merasa kesepian. Dan ini alasan kenapa aku justru nggak mau ada orang yang mengisi kesepian itu. Karena begitu orangnya pergi, aku akan kehilangan pegangan. Aku udah pernah mengalami ini.
Dan rasanya jahat juga sih, mengundang orang datang ke kehidupanku cuma buat mengisi kesepian dan menambal yang kosong. Secara otomatis aku akan menuntut orang itu untuk membahagiakanku. Dan ketika ternyata aku masih nggak bahagia (karena akunya belum cukup mencintai diri sendiri), aku akan menyalahkan orang itu dan menganggap dia nggak mampu membahagiakan aku. Kan jahat banget.
I’m Broke
Emang ya, nggak harus kaya raya dulu kalau cuma mau pacaran. Tapi kondisiku sekarang ini bisa dibilang lagi nggak punya apa-apa. Aku malesnya, kalau aku berhubungan sama orang, aku trus akan minta-minta dari dia. Atau dikasih-kasih.
Oke, aku emang sering becanda soal matre, tapi itu cuma becanda ya, my lof. Banyak aja yang percaya beneran. Haha. Faktanya, aku malah jarang banget minta uang, hadiah, barang, atau apapun ke pasangan. Aku terlalu gengsi untuk itu.
Bahkan makan dibayarin pun, kalau besoknya aku punya uang, aku akan gantian traktir. Kalau bisa yang lebih mahal. Hahaha.
Dan berdasarkan pengalaman sih, selama aku punya uang aku malah maunya yang bayar-bayarin.
Nggak tahu. Aku merasa kayak ada harga diri di situ. Jadi biar pasanganku nggak bisa berbuat semena-mena atau nuntut aku melakukan hal-hal yang aku nggak mau lakukan hanya karena dia yang bayarin makanan. Heuuft.
Dan buatku, mandiri finansial itu penting banget nomor satu. Nggak peduli punya pasangan atau enggak, kalau finansial aman, hati tentram. Itu udah pengetahuan umum lah ya.
Nah, kalau lagi nggak kaya kayak sekarang, menurutku mending sendiri daripada berpasangan dan jadi kayak harus ‘ditolong’ banget gitu.
Ini kalau pacaran serius pakai acara jatuh cinta dan komitmen ya. Kalau cuma kencan asal-asalan sih, beda lagi. Nggak usah terlalu ribet dipikirin juga.
“Tapi kok kamu suka banget becandaan soal matre, Pel?”
Iya, sengaja. Salah satu alasannya buat mengusir cantik cowok-cowok biar nggak pada deketin aku. Hehe. Alasan lainnya, emang ada benarnya. Aku emang suka uang dan hal materialistik lainnya. Cuma maksudnya, aku maunya aku yang punya gitu lho. Aku aja yang kaya. Bukannya trus mau cari pasangan yang udah kaya raya biar aku dimanjain dan aku nggak usah kerja selamanya gitu, bukaaan. Kalau kayak gitu trus letak keseruannya di mana? Ntar aku jadi nggak keren dong.
Tapi kalau misal mau ngebantu buat aku mewujudkan impianku misalnya, ya enggak apa-apa. Ntar kalau uangnya berkembang dan aku jadi kaya raya, aku balikin deh modal awalnya. Kembaliannya ambil sekalian! Wkwkwk.
Kayaknya itu aja sih gaes, alasan utama kenapa sebaiknya aku untuk sementara nggak menjalin hubungan sama siapa-siapa.
Intinya,aku nggak mau malah nyalahin pasanganku karena aku nggak bahagia. Kebahagiaanku bukan hanya tanggungjawab dia. Aku juga nggak mau malah jadi beban yang nyusahin dan ngerepotin. Aku udah pernah mengalami itu, dan aku masih merasa bersalah sampai sekarang.
Tapi aku cukup belajar dari masa lalu. Sekarang, dari pada mengharap disayang orang, aku mending berusaha gimana caranya jadi keren lagi. Mandiri, hebat, pede, semangat, dan lain sebagainya.
Kalau misal nanti aku ketemu orang yang bikin aku jatuh cinta dan kondisi kami siap dalam segalanya, kami sama-sama dewasa (dalam segala hal), dan stabil, baru mungkin aku akan mempertimbangkan kemungkinan menjalin hubungan. Hehehe.
Gitu aja sih. Intinya, buatku relationship itu saling, dan bukannya aku aja yang minta dipenuhi semua kebutuhannya sama orang yang sempurna. Pfffft.
Btw, ini pandangan dan pilihan pribadi ya. Kalau ada di antara pembaca sekalian yang berada dalam situasi yang sama kayak aku tapi memutuskan untuk mencari pasangan, aku nggak melarang.
Thank you so much for reading this nonsense! I’ll see you later, byeee!